Jateng, Tuturpedia.com – PLN kian menunjukkan komitmen berkelanjutan melalui perwujudan Sekolah Sungai Siluk di Yogyakarta dan batik ciprat di Wonogiri.
Hal itu ditandai dengan penerimaan penghargaan bergengsi dalam Indonesia CSR Awards (ICA) 2023 pada 4 Desember 2023.
Di dalam acara itu, dua mitra binaan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta menerima Gold Category Award.
Mochamad Soffin Hadi, selaku General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa tengah dan Yogyakarta mengapresiasi penghargaan tersebut.
Dia juga menyampaikan bahwa program TJSL PLN Peduli selalu berkomitmen menghadirkan manfaat banyak untuk masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan ICA untuk Sungai Siluk dan ISDA untuk Batik Ciprat terutama kepada pemerintah daerah beserta seluruh stakeholders terkait atas sinergi serta kolaborasi yang telah dibangun bersama. Semoga apa yang kita terima kali ini dapat menjadi penyemangat, serta tentunya memberikan manfaat yang berkelanjutan,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwasanya melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dan upaya Community Involvement & Development, PLN terus berupaya memberdayakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Menurut Mochamad Soffin, penghargaan yang didapat tidak hanya mendorong semangat, tetapi juga menjadi tonggak prestasi atas komitmen PLN.
Yaitu komitmen dalam mengutamakan prinsip-prinsip environment, social, dan government (ESG) di dalam setiap aspek bisnis.
Tentang Sekolah Sungai Siluk
Sebagai informasi, Sekolah Sungai Siluk berlokasi di Kelurahan Selopamioro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bantaran sungai di wilayah Bantul itu berhasil disulap menjadi salah satu eduwisata yang menarik dan terkenal di Yogyakarta.
Merupakan langkah bersama antara PLN dengan warga di Desa Siluk untuk membangun Sekolah Sungai Siluk (SSS) yang sekaligus menjadi wadah pelestarian bantuan untuk pengembangan infrastruktur, pendampingan, dan sarana pendukung seperti Kedai Sinau, perpustakaan digital, dan electrifying lifestyle selama 5 tahun terakhir.
Sekolah Sungai Siluk mengusung tema pendidikan dan kebudayaan, sedangkan batik ciprat karya barokah dari Wonogiri mengusung tema pemberdayaan masyarakat, terutama dari kalangan penyandang disabilitas.
Bahkan, sebanyak sembilan pekerja di workshop Batik Ciprat merupakan difabel tunarungu, tunawicara, dan disabilitas mental.
Oleh karena itu, inovasi batik ciprat karya barokah bertujuan untuk memberikan hak yang setara dengan warga penyandang disabilitas, mengangkat derajat penyandang disabilitas, serta memberi dampak dalam bidang sosial dan ekonomi.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Annisaa Rahmah
