Tuturpedia.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengganti konstruksi rel di jembatan baja yang mulanya menggunakan bantalan dari bahan kayu menjadi bahan sintetis. Aksi ini sebagai komitmen PT KAI dalam mendukung keberlanjutan lingkungan lewat pemanfaatan teknologi pada kinerja operasional.
“Komponen yang diganti menjadi bantalan sintetis yaitu bantalan kayu di konstruksi jembatan baja. Biasanya bantalan rel pada jembatan baja menggunakan kayu karena lebih ringan dibanding bahan beton yang berat. Saat ini KAI melakukan inovasi mengganti bantalan kayu menjadi bantalan sintetis, karena dinilai jauh lebih ramah lingkungan,” terang Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, dikutip Tuturpedia dari laman KAI pada Jumat (25/10/2024).
Anne mengungkapkan bahwa PT KAI pada tahun 2022 telah melakukan pengadaan bantalan sintetis sebanyak 5.656 batang. Setahun setelahnya, jumlahnya meningkat menjadi 16.353 batang.
Pada tahun 2024 ini, PT KAI memprogramkan mengganti 15.864 batang kayu menjadi sintetis.
“KAI menargetkan mengganti seluruh bantalan kayu pada konstruksi jembatan baja menjadi berbahan sintetis di tahun ini. Bantalan kayu selain kurang ramah lingkungan, tentunya kurang tahan lama dan mudah lapuk terutama di daerah dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Dengan ciri khas tersebut, masa penggunaan bahan sintetis akan lebih lama dibandingkan dengan bahan kayu, sehingga KAI dapat lebih efisiensi dalam pembiayaan perawatan prasarananya,” jelas Anne.
Alasan KAI Ganti Kontruksi Rel dengan Bantalan Sintetis
Alasan PT KAI memilih bantalan sintetis karena umur teknisnya jauh lebih panjang daripada bantalan kayu. Selain itu, juga mempunyai kekuatan yang lebih tinggi serta ketahanan terhadap cuaca yang lebih baik.
“Dengan begitu biaya perawatan dan masa penggantian bantalan sintetis akan lebih efektif dan efisien dengan jangka waktu lebih lama dibandingkan dengan bantalan kayu. Tidak hanya mempertimbangan efektifitas dan efisiensi, KAI juga sangat mempertimbangan faktor keamanan dan keselamatan saat memutuskan untuk mengganti bantalan kayu dengan sintetis,” tutur Anne.
Lebih lanjut, Anne mengatakan bahwa PT KAI sudah melaksanakan berbagai pengujian untuk memastikan material bantalan sintetis telah memenuhi spesifikasi teknis yang ditentukan. Pengujian tersebut meliputi:
- Uji kekuatan lentur dan modulus young pada lenturan (Test of bending strength dan Young’s modulus in flexure).
- Uji ketahanan beban lentur (Withstand bending load test).
- Uji ketahanan tekan longitudinal (Longitudinal compressive strength test).
- Uji kuat geser (Shearing strength test).
- Uji kuat geser lekat (Adhesion shearing strength test).
- Uji tegangan tembus arus bolak-balik (Alternating-current breakdown voltage test).
- Uji resistansi isolasi arus searah (Direct-current insulation resistance test).
- Uji kekuatan cabut screw spike (Screw spike pulling strength test).
- Pengukuran dimensi (Measurement of dimensions).
- Uji ketahanan api (Flame resistance test).
- Uji ketahanan fatik (Fatigue resistant test).
- Uji ketahanan terhadap cuaca (Weatherability test).
“Fungsi bantalan rel sangat vital untuk keselamatan perjalanan kereta api. Penggantian bantalan kayu dengan bantalan sintetis tidak hanya menghemat biaya tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan, karena bahan baku yang digunakan tidak berasal dari penebangan pohon. Semakin banyak bantalan sintetis yang dipakai, tentunya batang pohon yang diselamatkan dari penebangan juga semakin banyak. Selain itu, dengan menggunakan bantalan sintesis dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api,” kata Anne.***
Penulis: Ixora F
Editor: Annisaa Rahmah