banner 728x250
News  

Wujudkan Kabupaten Organik, Ini Pesan Bupati Blora untuk Para Petani

Bupati Blora Arief Rohman beri pesan ini untuk wujudkan kabupaten organik. Foto: Dok. CR
Bupati Blora Arief Rohman beri pesan ini untuk wujudkan kabupaten organik. Foto: Dok. CR
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Bupati Blora, Jawa Tengah Arief Rohman akan mewajibkan seluruh Kepala Desa untuk memiliki demplot pertanian organik.

Hal itu dilakukan guna mewujudkan mimpi kota dengan julukan penghasil Minyak dan Jati ini, sebagai Kabupaten Organik. Sabtu, (11/11/2023).

Tentunya, apa yang dimimpikan oleh orang nomor satu di Blora tersebut bukan tanpa alasan, apalagi selama ini ternyata ploting Dana Desa (DD) untuk Ketahanan Pangan adalah 20 persen. 

“Selama ini kebanyakan dana ketahanan pangan itu digunakan untuk membangun talud, dengan alasan supaya dana yang ada cepat terserap,” ucapnya.

“Dan, Ke depan, saya, akan arahkan agar dana ketahanan pangan dari DD itu bisa digunakan pembuatan demplot pertanian organik, juga untuk menyukseskan gerakan Gerakan Sejuta Kotak Umat (Gerakan masif Menjadikan Kotoran Ternak Bermutu dan Kaya Manfaat). Manfaatnya tentu akan dirasakan oleh masyarakat,” ucapnya kembali.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan apresiasi dan menyambut baik dengan telah terbitnya sertifikat beras organik milik dua Klomtan (kelompok tani) di wilayah Kecamatan Kedungtuban.

Dua Klomtan tersebut adalah Jemari Agung dari Desa Sidorejo, dan Bina Alamsri Mandiri dari Desa Bajo. Keduanya sudah mengantongi sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman.

Dalam sertifikat tertanggal 6 November 2023 itu, disebutkan bahwa beras organik produksi dua Klomtan tersebut, dinyatakan secara konsisten telah memenuhi persyaratan SNI 6729 : 2016, Sistem Pertanian Organik melalui Internal Control System ( ICS).

Lebih lanjut, Gus Arief sapaan akrab Bupati Blora ini, melalui Dinas Pangan,Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) akan terus mengawal, serta mendorong semua Desa, untuk kembangkan pertanian organik secara masif.

“Kepada sejumlah Klomtan yang ada di kabupaten Blora yang telah bertani organik serta mempunyai produksi, segera diurus sertifikatnya. Permintaan pasar sudah terus mengalir, dan ini harus disambut dengan positif oleh para petani di Blora,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, hasil promosi yang dilakukan ke beberapa tempat, termasuk diaspora yang ada di Jakarta dan di sejumlah kota lainnya, ternyata minat untuk membeli beras organik produksi petani Blora, terus mengalir dan meningkat.

“Sering saya ditelpon agar dipesankan beras organik dalam jumlah puluhan kilogram. Ada yang pesan 50 Kg, 25 Kg dari banyak Diaspora. Ini artinya pasar sudah menyambut positif, dan ini harus diimbangi para petani untuk konsisten memproduksi beras organik itu. Karena permintaan pasar terus meningkat,” bebernya.***

Penulis: CR

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses