banner 728x250
Health  

WHO: Kasus Mpox Meningkat ke Angka yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya di Afrika

WHO adakan pertemuan darurat setelah angka Mpox meningkat tajam di Afrika. Foto: news.un.org
WHO adakan pertemuan darurat setelah angka Mpox meningkat tajam di Afrika. Foto: news.un.org
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – World Health Organization (WHO) pada Kamis (8/8/2024) kemarin secara resmi meningkatkan respons terhadap wabah mpox di lebih dari selusin negara Afrika ke tingkat tertinggi.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (9/8/2024), WHO telah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas lonjakan kasus mpox yang menyebar di Republik Demokratik Kongo (DRC). Diketahui, virus tersebut menyebar dengan cepat dan telah menyebabkan hampir 27.000 kasus di Kongo dan merenggut sekitar 1.100 nyawa, banyak di antaranya adalah anak-anak.

Sejak September tahun lalu, kasus-kasus penyakit ini telah melonjak di negara Afrika tengah tersebut karena jenis virus yang kini telah terdeteksi di negara-negara tetangganya.

Menurut data WHO, kasus meningkat 160 persen tahun ini, dengan kematian meningkat sebesar 19 persen. Penyakit ini juga banyak terjadi pada kalangan muda, dengan 70 persen kasus dan 85 persen kematian di Kongo terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Matshidiso Moeti, selaku Direktur Regional WHO untuk Afrika, menekankan bahwa saat ini prioritasnya adalah menghentikan penularan virus dengan cepat.

“Kami berkolaborasi dengan mitra dalam mendukung negara-negara untuk memperkuat langkah-langkah pengendalian wabah dan memastikan bahwa masyarakat berperan penting dalam upaya berkelanjutan untuk mengakhiri wabah ini secara efektif,” kata Dr. Moeti.

Apa Itu Mpox?

Mpox sendiri adalah penyakit yang yang disebabkan oleh virus cacar monyet (biasa disingkat MPXV), spesies dari genus Orthopoxvirus.

Gejala umumnya berupa ruam kulit atau lesi mukosa yang dapat berlangsung selama dua hingga empat minggu disertai demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, energi lemah, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui kontak fisik dengan orang yang mengidap penyakit menular, dengan bahan yang terkontaminasi, atau dengan hewan yang terinfeksi. Mpox sebagian besar menyebar melalui kontak seksual dan terutama terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Berbagai terapi yang mungkin efektif melawan mpox sedang dikembangkan dan diuji. Sementara itu, perawatan bersifat suportif hanya ditujukan untuk meringankan gejala saja bukan menyembuhkan.

Meski begitu, sebenarnya vaksin membantu menetralisir ancaman. Namun, akses vaksin saat ini hanya tersebar di negara-negara kaya dan tidak dapat diakses secara memadai oleh negara-negara miskin. Sehingga penyakit ini lebih sulit diberantas dan menekankan risiko kesehatan global akibat kesenjangan akses terhadap vaksin.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah