Indeks
Health  

WHO Izinkan Penggunaan PCR Mpox untuk Keadaan Genting

Masih berkembang, vaksin mpox akan mulai digunakan. Foto: pixabay.com/analogicus
Masih berkembang, vaksin mpox akan mulai digunakan. Foto: pixabay.com/analogicus

Tuturpedia.com – World Health Organization (WHO) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk uji diagnostik PCR mpox dari Abbott Laboratories. Hal ini menandai persetujuan pertama di bawah inisiatif badan tersebut untuk memperkuat kemampuan pengujian di wilayah yang mengalami wabah mpox.

“Persetujuan pengujian ini akan menjadi sangat penting dalam memperluas kapasitas diagnostik di negara-negara yang menghadapi wabah mpox, di mana kebutuhan untuk pengujian yang cepat dan akurat telah meningkat tajam,” ungkap WHO, dikutip Tuturpedia dari laman who.int pada Senin (7/10/2024).

Tes PCR dengan nama uji Alinity m MPXV adalah uji PCR real time yang memungkinkan deteksi DNA virus cacar monyet (klade I/II) dari usapan lesi kulit manusia. 

Uji ini secara khusus dirancang untuk digunakan oleh personel laboratorium klinis terlatih yang ahli dalam teknik PCR dan prosedur IVD. Dengan mendeteksi DNA dari sampel ruam pustular atau vesikular, petugas laboratorium dan kesehatan dapat mengkonfirmasi kasus mpox yang diduga secara efisien dan efektif.

Yukiko Nakatani, Asisten Direktur Jenderal WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan, menjelaskan pencatatan tes diagnostik mpox pertama ini di bawah prosedur Daftar Penggunaan Darurat (EUL) sebagai langkah besar dalam meningkatkan ketersediaan pengujian di wilayah yang terkena dampak.

Prosedur EUL ini memungkinkan evaluasi berbasis risiko terhadap vaksin, perawatan, dan tes tanpa izin yang bertujuan untuk mempercepat ketersediaannya selama krisis kesehatan masyarakat.

“Tes diagnostik mpox pertama yang tercantum dalam prosedur daftar penggunaan darurat ini merupakan tonggak penting dalam memperluas ketersediaan tes di negara-negara yang terdampak. Meningkatkan akses terhadap produk medis yang terjamin kualitasnya merupakan inti dari upaya kami dalam membantu negara-negara untuk menahan penyebaran virus dan melindungi masyarakatnya, terutama di wilayah yang kurang terlayani,” ungkap Yukiko.

Untuk saat ini, pasien harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan hasil dari tes PCR tersebut. Tes ini akan membantu petugas kesehatan mengkonfirmasi kasus yang diduga secara lebih efisien.

Mpox atau dikenal sebagai cacar monyet ini dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat global oleh WHO untuk kedua kalinya dalam dua tahun pada bulan Agustus 2024, menyusul wabah di Republik Demokratik Kongo, yang kemudian menyebar ke Burundi, Uganda, dan Rwanda.

Dua jenis virus mpox yang beredar adalah Clade I yang endemiknya tersebar di wilayah Afrika Barat dan Tengah. Selain itu, Clade Ib yang dapat menular lebih mudah dan menimbulkan kekhawatiran global.

Kasus Clade Ib ini diinformasikan telah tersebar di Swedia, Thailand, India, di Republik Demokratik Kongo, dan negara-negara tetangga.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah

Exit mobile version