banner 728x250

Waze hingga Moovit, Deretan Aplikasi Israel yang Dipakai Jutaan Orang Indonesia

TUTURPEDIA - Waze hingga Moovit, Deretan Aplikasi Israel yang Dipakai Jutaan Orang Indonesia
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com — Banyak aplikasi digital yang akrab di layar ponsel masyarakat Indonesia ternyata memiliki jejak kuat dari Israel. Sebuah laporan terbaru mengungkap bahwa 11 aplikasi populer di RI dikembangkan oleh pengusaha teknologi maupun mantan personel intelijen siber Israel, seperti Unit 8200 dan Mamram.

Meski digunakan secara luas, latar belakang para pendirinya baru ramai dibicarakan setelah sejumlah media internasional menyinggung kaitan mereka dengan unit pertahanan Israel.

Beberapa aplikasi yang masuk daftar antara lain:

Waze
Aplikasi navigasi ini awalnya dikembangkan oleh Uri Levine, Ehud Shabtai, dan Amir Shinar. Waze dikenal luas sebelum akhirnya diakuisisi oleh Google. Pendiriannya dikaitkan dengan mantan engineer yang berpengalaman di Unit 8200, salah satu unit siber Israel.

Moovit
Aplikasi transportasi publik ini dibuat oleh Nir Erez bersama timnya. Moovit kemudian diakuisisi oleh Intel. Disebutkan bahwa sejumlah pengembangnya memiliki latar belakang di Mamram, unit teknologi Angkatan Pertahanan Israel.

ZipoApps
Perusahaan ini dikenal memproduksi banyak aplikasi utilitas yang populer di Android. Media menyebut ZipoApps berakar dari jejaring pengembang Israel yang dekat dengan dunia intelijen.

Bazaart dan Lightricks
Kedua aplikasi kreatif ini banyak dipakai untuk desain dan editing foto. Pendiri mereka juga diketahui memiliki hubungan dengan komunitas teknologi Israel yang sebagian besar pernah berkarier di Unit 8200.

Playtika
Raksasa game mobile ini sudah mendunia dan banyak aplikasinya diunduh jutaan kali di Indonesia. Sama seperti lainnya, perusahaan ini lahir dari ekosistem startup Israel.

Selain nama-nama di atas, masih ada sejumlah aplikasi lain yang masuk dalam daftar, meski publik lebih mengenalnya sebagai layanan global tanpa memerhatikan asal-usul pendirinya.

Isu keterkaitan dengan Unit 8200 dan Mamram mencuat karena kedua unit tersebut dikenal sebagai pusat lahirnya talenta digital Israel. Unit 8200, misalnya, sering disebut sebagai “Silicon Valley-nya Israel” karena melahirkan banyak startup teknologi dunia.

Meski begitu, sorotan tetap muncul terkait potensi risiko keamanan data. “Kebanyakan aplikasi ini memang dibangun untuk kebutuhan komersial, bukan semata operasi intelijen. Namun, publik tetap perlu waspada terkait data yang mereka bagikan,” demikian salah satu pakar keamanan siber yang dikutip dalam laporan tersebut.

Terlepas dari kontroversi soal asal-usulnya, aplikasi-aplikasi tersebut tetap eksis dan populer di Indonesia. Waze dan Moovit masih jadi andalan banyak orang untuk bepergian, sementara Playtika dan Lightricks tetap ramai dipakai untuk hiburan maupun editing konten.

Keberadaan fakta ini menimbulkan diskusi baru: apakah pengguna di Indonesia perlu lebih kritis terhadap latar belakang aplikasi yang mereka gunakan, atau cukup fokus pada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.