Tuturpedia.com – Sejak hari Jumat (8/3/2024) sore, regu gabungan yang beranggotakan Tim Basarnas Tarakan dan TNI masih melakukan pencarian atas hilangnya pesawat Kargo Smart Air rute Tarakan-Binuang.
Regu pertolongan yang diturunkan berjumlah 10 orang, yang terdiri atas enam anggota rescue Basarnas Tarakan dan empat kru helikopter GA.5224 dari Kodam VI Mulawarman.
Sebelumnya, Regu Gabungan telah melakukan penyisiran di mulai dari Long Bawan – Binuang (koordinat 3°37’34.58″N 116°24’51.46″E) dan Malinau – Binuang (koordinat 3°44’10.00″N 115°50’53.58″E DAN 3°44’9.10″N 115°55’45.36″).
Namun, operasi penyisiran tersebut terpaksa harus berhenti sementara di Jumat sore kemarin karena kendala cuaca yang buruk.Â
Informasi pesawat Smart Air yang hilang kontak di hari Jumat kemarin telah terdengar ke sejumlah warga Tarakan. Ipda Andi Irwan, selaku Kapolsek Krayan Selatan dan Tengah mengaku mendapatkan informasi tambahan dari warga Tarakan yang disinyalir berada di daerah hialngnya pesawat kargo type Pilatus Pc 6 tersebut.
Andi mengatakan jika sejumlah warga mengaku mendengar suara dentuman di daerah sekitar rumahnya.
“(Pesawat) jatuh dan ada terdengar suara dentuman oleh warga yang berladang di sekitar tempat kejadian perkara jatuhnya pesawat,” kata Andi.
Atas adanya informasi tambahan tersebut, pihak Polsek Krayan Selatan dan Tengah mengerahkan empat personel polisi yang didampingi masyarakat menggunakan sepeda motor trail untuk mendatangi lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat.
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai hasil penyisiran di daerah yang diindikasi terdapat suara dentuman tersebut.
Sebelumnya, maskapai penerbangan Smart Air menginformasikan jika mereka telah kehilangan kontak dengan salah satu pesawat kargo rute Tarakan-Binuang di pukul 09.25 wita.
Menurut pihak Smart Air, pesawat tersebut tengah membawa muatan kargo dengan berat total 583 kilogram yang berisikan sembako yang mendapatkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA).
Selain itu, pesawat tersebut juga sedang diisi oleh dua awak, yaitu satu orang Pilot, Capt M Yusuf, serta satu orang Engineer on Board (EOB), Deni S.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.