banner 728x250
News  

Warga Ngampon Keluhkan Jalan Perempatan Pasar Pelem Tak Kunjung Diperbaiki 

Warga Ngampon keluhkan jalanan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Foto: Dok. CR
Warga Ngampon keluhkan jalanan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Foto: Dok. CR
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Jalmo sebagai salah satu tokoh masyarakat Desa Ngampon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, keluhkan jalan rusak yang ada di wilayahnya.

Tepatnya Jalmo keluhkan jalanan di perempatan pasar ke selatan, yang tak kunjungan diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten.

Tentunya apa yang disampaikannya bukan tanpa alasan, sebab ia menilai jalan yang di laluinya itu, masuk jalan kabupaten. 

Jalanan rusak di perempatan Pasar Pelem. Foto: Dok. CR
Jalanan rusak di perempatan Pasar Pelem. Foto: Dok. CR

“Itu kan jalan Pu, milik Pemkab, tak kunjung (diperbaiki). Tepatnya perempatan Pasar Pelem ke selatan, jurusannya kalau ke selatan itu ada dua desa, kalau sebelah kiri itu Desa Jomblang ke kanan Desa Ngampon. Tentunya, Kondisi semacam ini jelas menyusahkan kami untuk beraktivitas. Terlebih saat musim hujan,” ucap Jalmo, pada Rabu (25/10/2023).

Bahkan dirinya tak menampik jika meski banyak dari utusan pemerintah yang mengambil gambar dan lain sebagainya, kondisi kerusakan jalan itu pun tidak segera mendapat penanganan.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa dengan adanya pembangunan jembatan Gedongsari (Badong) memperparah kondisi jalan tersebut.

“Kalau ditinjau dan diambil gambar-gambar kurang lebih sudah hampir satu tahun lebih, tapi iya itu nggak tau kenapa tidak ada tindak lanjut kembali, alasannya apa juga nggak tau, bahkan katanya dicoret,” ungkapnya.

“Dan kemarin ketika pembangunan jembatan di Gedongsari (Badong) sebagian kendaraan lewat sini, lha karena kondisi seperti ini, debu bertebaran luar biasa, itu yang pertama, yang kedua keluhannya jalannya itu sekian puluh tahun, dan setiap tahun anggaran, tak pernah disentuh sama sekali,” tambahnya.

Maka dari itu, pihaknya pun berharap kepada pemerintah kabupaten maupun DPUPR Blora untuk lebih serius menangani jalan perempatan pasar Pelem ke selatan ini.

“Karena apa? Iya, karena berkali-kali kalau masuk di progam Bapedda itu dicoret, dari sisi anggaran katanya nggak cukup, kemarin katanya masuk perubahan, nyatanya iya zonk! Mudah-mudahan tahun 2024 lah dikasih.”

Lebih lanjut, kalau keluhan masyarakat satu ini tidak kunjung diselesaikan, akan mendemo pihak DPUPR Blora. “Kalau nggak dikasih ya di demo saja!” pungkasnya.***

Penulis: CR

Editor: Nurul Huda

Respon (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses