banner 728x250
News  

Warga Mangunharjo Desak Pemkot Semarang Benahi Tanggul Rawan Jebol di Sungai Plumbon

Upaya perbaikan tanggul di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Foto: Dok. Alan Henry
Upaya perbaikan tanggul di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Foto: Dok. Alan Henry
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, mendesak Pemerintah Kota (pemkot) Semarang untuk segera memperbaiki tanggul yang rawan jebol di sepanjang Sungai Plumbon, Jawa Tengah.

Pasalnya, warga sudah bosan diterjang banjir bandang, seperti yang terjadi di RT 4 RW 4, pada Sabtu (3/2/2024). Banjir setinggi satu meter merendam sekitar 300 rumah warga, karena tanggul Sungai Plumbon jebol.

“Di Sungai Plumbon ini banyak tanggul yang rawan, ada yang retak, rembes, sampai akhirnya kemarin jebol dan merendam rumah warga,” kata Muchsin, Ketua RT 4 RW 4, Kelurahan Mangunharjo saat ditemui, Senin (5/2/2024).

Muchsin berharap jika pemerintah bisa membangun atau memperbaiki tanggul secara permanen agar banjir tidak kembali terjadi.

Lebih lanjut, perbaikan baru dilakukan sementara dengan menggunakan sak yang diisi pasir serta trucuk bambu. Tanggul yang jebol sendiri ada di dua titik, yakni dengan panjang 15 meter dan 7 meter.

“Harapan warga tentu dibangun permanen, agar tidak jebol lagi. Kemarin hampir semua rumah di RT 4 terendam sekitar 1 meter,” harapnya.

Salah satu warga, Senda Susilo, turut meminta agar tanggul dibangun permanen ataupun normalisasi dan pelebaran sungai dilakukan oleh pemerintah.

Sampai saat ini, kata dia, rencana pelebaran sungai belum diketahui kapan akan dilakukan.

“Warga mendukung kalau dilebarkan, asalkan enggak banjir. Yang jelas warga mau kalau diganti rugi,” tambahnya.

Sementara itu, Lurah Mangunharjo, Siti Komariyah menjelaskan jika saat ini bantuan dari pemkot telah didistribusikan kepada warga yang terdampak, seperti sembako dan kasur lipat. Pengerjaan tanggul yang jebol pun terus dilakukan, meskipun hanya tanggul sementara.

“Banyak tanggul yang rawan ada sekitar lima sampai enam titik, ada yang rembes ada pula yang retak. Sudah kita laporkan beberapa bulan ke BBWS ataupun Dinas terkait, tapi belum ada realisasi ataupun perbaikan,” terangnya.

Siti menjelaskan, tanggul yang jebol ini usianya sudah cukup tua. Termasuk tanggul lain yang ada di wilayahnya, sehingga perlu perhatian berupa perbaikan ataupun pembangunan tanggul baru.

“Tindak lanjut baru dilakukan setelah jebol. Harapan kami bisa segera diperbaiki tanggul yang rawan secara permanen sehingga warga tidak was-was,” pungkasnya.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko

Editor: Annisaa Rahmah

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses