banner 728x250

Warga Israel Desak Benjamin Netanyahu Mundur dan Dipenjarakan

Benjamin Netanyahu didesak warga Israel untuk mundur dari jabatannya. Foto: Instagram.com/qudsnen
Benjamin Netanyahu didesak warga Israel untuk mundur dari jabatannya. Foto: Instagram.com/qudsnen
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Warga Israel berbondong melakukan unjuk rasa di kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem. 

Unjuk rasa yang dilakukan oleh warga israel tersebut menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk dipenjara lantaran dinilai bertanggung jawab atas kegagalan serangan di Gaza yang menewaskan ribuan warga sipil. 

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh warga Israel tersebut berdasarkan hasil jajak pendapat dari kurang lebih tiga perempat warga Israel mempercayai bahwa Netanyahu harus mengundurkan diri. 

Demonstran juga meminta pada Netanyahu agar para sandera yang ditahan di Gaza untuk segera dibebaskan, di mana serangan yang dilakukan Israel telah meningkatkan kemarahan publik terhadap pemimpin politik serta keamanan mereka. 

Dalam jajak pendapat juga banyak mayoritas warga Israel yang menginginkan untuk segera diadakan pemilu usai perang. 

Dalam jajak pendapat yang berasal dari Channel 13 tersebut kurang lebih ada 76 persen warga Israel Ingin Netanyahu mundur, 64 menyuarakan Negeri Zionis harus segera menggelar pemilihan umum usai perang berakhir. 

Sedangkan ada sekitar 44 persen hasil jajak pendapat yang menyalahkan Netanyahu atas kegagalan mereka dalam mencegah serangan milisi. 

Sebanyak 33 persen warga menyuarakan dan menyalahkan pejabat senior militer Israel. Sementara itu ada sekitar 5 persen suara yang menyalahkan Menteri Pertahanan Israel.

Dikutip dari akun Instagram @freak0ut__ (Selasa, 07/11/2023), para demonstran tersebut dengan lantang meneriaki Netanyahu untuk dipenjara. 

“Penjarakan sekarang!” kata para demonstran. 

Ratusan pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera Israel juga menerobos penghalang polisi saat polisi mencoba menahan mereka memasuki kediaman Netanyahu di Yerusalem. 

Menurut seorang Junior senior yang fokus pada isu Timur Tengah dan kerap menulis analis dari Haaretz, Ravit Hecht, menyalahkan intelijen militer dan Dinas Keamanan Shin Bet yang dianggap teledor. 

Hal tersebut dikarenakan salah satu sumber politik yang akrab dengan dinas keamanan yangmengatakan intelijen tak menerima informasi soal kemungkinan serangan Hamas dalam waktu dekat. 

“Tidak ada informasi intelijen yang diberikan kepada mereka,” kata Hecht mengutip sumber terpercaya, dalam analisisnya yang dirilis Haaretz.

Karena persoalan tersebut Hecht menduga jika banyak sumber informasi intelijen yang tak ditangani dengan serius karena Israel berpikir Hamas tak akan berani menyerang. 

Beberapa konsepsi Israel terkait Hamas di antaranya Hamas lebih mementingkan ketenangan di Gaza dan memilih mengobarkan api di Tepi Barat serta mempertimbangkan situasi ekonomi. 

Pada awal Oktober lalu, Hamas dikabarkan meluncurkan serangan dari darat, laut dan juga udara ke Israel. Akibat dari serangan tersebut ribuan orang meninggal.

Hal tersebut juga memicu kemarahan Netanyahu, dia bahkan bersumpah akan membalas serangan besar-besaran dan mendeklarasikan perang.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses