banner 728x250

Warga Gaza Dilanda Kelaparan karena Terlambatnya Bantuan Pangan

Warga Gaza, Palestina kekurangan bahan pangan lantaran blokade bantuan oleh Israel. FOTO: X.com/ @EyeOnPalestine
Warga Gaza, Palestina kekurangan bahan pangan lantaran blokade bantuan oleh Israel. FOTO: X.com/ @EyeOnPalestine
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Perang antara Palestina dan Israel membuat warga Gaza dilanda kelaparan. Pasokan bahan makanan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, akibat truk-truk yang membawa bantuan terlambat datang.

Lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) internasional atau Human Right Watch (HRW) menyebut, Israel sengaja membuat warga Gaza kelaparan dengan sengaja menghalangi bantuan kemanusiaan, termasuk bahan makanan.

HRW juga menilai pemerintah Israel menggunakan kelaparan warga sipil sebagai metode peperangan di Jalur Gaza, yang merupakan bagian dari kejahatan perang.

“Militer Israel dengan sengaja menghalangi pengiriman air, makanan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Israel juga menghancurkan wilayah pertanian dan merampas benda-benda yang sangat diperlukan oleh penduduk sipil untuk kelangsungan hidup mereka,” tulis HRW dalam keterangan resminya, dilansir Selasa (19/12).

Kondisi Semakin Memprihatinkan

Kelaparan yang melanda Gaza membuat sebagian warga putus asa. Laporan Aljazeera menyebut, warga Gaza di perbatasan Rafah kerap melompat ke truk bantuan untuk mendapatkan makanan dan persediaan lainnya.

“Situasi kemanusiaan menjadi sangat menyedihkan, tidak hanya bagi penduduk kota Rafah tetapi juga bagi satu juta warga Palestina yang mengungsi di sini. Warga Gaza dilanda kelaparan, kehausan, dan trauma mendalam seiring dengan berlanjutnya perang,” kata wartawan Aljazeera Hani Mahmoud, yang melaporkan langsung dari Rafah.

Jumlah bantuan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza tidak cukup memenuhi kebutuhan. Hal ini memaksa warga melakukan “mode bertahan hidup.”

“Masyarakat tidak punya apa-apa, tanpa rumah, tanpa akses terhadap makanan, tanpa air dan tanpa pasokan medis,” ungkapnya.

Menurutnya, banyak orang yang mati kelaparan di wilayah Rafah. Sementara truk bantuan berjalan lambat karena tertundanya pemeriksaan.

PBB minggu ini memperingatkan bahwa masyarakat di Gaza “sangat membutuhkan makanan,” hingga membuat mereka menghentikan truk bantuan untuk memakan apa yang mereka temukan.

Sementara menurut Kepala Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, meskipun Gaza memiliki sejarah penderitaan yang panjang di bawah pengepungan Israel, tetapi Gaza tidak pernah mengalami kelaparan seperti ini.

“Saya melihat sendiri bahwa masyarakat di Rafah sudah mulai memutuskan untuk mengambil bantuan sendiri, langsung dari truk karena putus asa, dan langsung memakan apa yang mereka ambil dari truk,” kata Lazzarini.

Setengah Penduduk Gaza Kelaparan

Sementara menurut Wakil Kepala Program Pangan Dunia/World Food Programme (WFP), Carl Skau, hampir setengah penduduk Gaza menderita kelaparan dan tidak tahu dari mana mereka akan mendapatkan makanan untuk bertahan hidup.

WFP mengatakan setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza menderita kelaparan karena serangan militer Israel di bagian selatan wilayah tersebut meluas dan pasokan pangan terputus. 

Media sosial @EyeOnPalestine di platform X juga menyebarkan foto dan video memilukan tentang para penduduk Gaza yang kelaparan. Mereka tampak berebut makanan yang disajikan relawan, demi mengganjal perut yang lapar.

Rafah menampung lebih dari 12.000 warga Gaza yang mengungsi. Jumlah ini sekitar 85 persen dari total pengungsi di seluruh Gaza, sejak serangan pertama pada 7 Oktober.

Serangan Israel telah menewaskan 18.787 warga Gaza dan melukai 50.897 lainnya. Sementara ribuan orang diyakini terkubur di bawah reruntuhan bangunan.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses