Jateng, Tuturpedia.com – Sedekah Bumi adalah tradisi yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur dan penghargaan kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
Salah satu daerah di Indonesia yang masih menjaga tradisi Sedekah Bumi tersebut dengan konsisten adalah Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Tentunya, apa yang dilakukan oleh masyarakat ini, bukan tanpa alasan, hal itu karena Kabupaten Blora mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Mereka menggantungkan hidup dari hasil pertanian, terutama padi dan jagung. Oleh karena itu, tradisi Sedekah Bumi memiliki makna yang sangat penting.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh, Mbah Nardi salah satu tokoh masyarakat yang dituakan. Dia menyampaikan, setiap tahun pada saat panen tiba, masyarakat Blora akan mengadakan upacara Sedekah Bumi.
Upacara ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan hasil panen yang melimpah.
“Selain itu, Sedekah Bumi juga menjadi ajang untuk saling berbagi rezeki dengan sesama. Dalam upacara Sedekah Bumi, masyarakat Blora akan mengumpulkan hasil panen mereka, seperti padi, jagung, dan sayuran lainnya. Kemudian, hasil panen tersebut akan diletakkan di atas meja yang telah disiapkan,” ucapnya.
“Setelah itu, para pemuka agama akan memimpin doa syukur dan memohon agar hasil panen di tahun berikutnya juga melimpah. Kemudian, setelah doa syukur selesai, hasil panen yang telah dikumpulkan akan dibagikan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas antar sesama,” ucapnya kembali, Selasa, (7/5/2024).
Lebih lanjut, dirinya juga mengatakan bahwa dengan adanya Sedekah Bumi, masyarakat Blora dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam berbagi rezeki dengan orang lain.
“Tradisi Sedekah Bumi di Blora tidak hanya sekadar ritual atau upacara semata. Lebih dari itu, tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur yang tinggi,” ungkapnya.
“Dan, melalui Sedekah Bumi, masyarakat Blora belajar untuk tidak egois dan selalu siap membantu sesama, terutama dalam hal berbagi rezeki.Selain itu, Sedekah Bumi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial antar warga Blora,” ungkapnya kembali.
Dirinya juga tak menampik jika dalam era modern ini, tradisi Sedekah Bumi di Blora tetap dipertahankan dan terus dilestarikan. Meskipun banyak perubahan yang terjadi di masyarakat, namun nilai-nilai kebersamaan dan rasa syukur tetap dijunjung tinggi.
“Masyarakat Blora sadar bahwa Sedekah Bumi bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan kearifan lokal mereka,” terangnya.
Terakhir, ia memberikan kesimpulan bahwa Sedekah Bumi merupakan wujud rasa syukur dan penghargaan masyarakat Blora terhadap hasil panen yang melimpah.
“Tradisi ini tidak hanya sekadar ritual semata, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur yang tinggi. Melalui Sedekah Bumi, masyarakat Blora belajar untuk tidak egois dan selalu siap membantu sesama,” tutupnya.***
Adv Dinkominfo Blora
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda