Jateng, Tuturpedia.com – Dampak aktivitas tambang galian C dengan embel-embel pemerataan lahan sawah di wilayah Kecamatan Banjarejo dan Kecamatan Blora Kota diduga mengakibatkan gorong-gorong di perbatasan Desa Klopoduwur dan Desa Jepangrejo menuju kopi santen mengalami kerusakan.
Berdasarkan penelusuran awak media Tuturpedia.com pada Sabtu (21/9/2024) di lapangan, tampak truk-truk di wilayah tersebut silih berganti keluar masuk menuju lokasi persawahan yang menjadi pusat galian di selatan Jembatan Gedongsari atau pertigaan Makam Dukuh Badong.

Salah satu warga Desa Jepangrejo, Yanto pun berharap pemerataan lahan tersebut segera ditertibkan.
“Harapan kami sebagai warga Desa Jepangrejo, kegiatan galian C dengan embel-embel pemerataan lahan sawah segera ditertibkan. Apa pun itu alasannya, segera ditertibkan. Toh juga tak menyumbang pendapatan asli daerah dan belum tentu juga berizin resmi,” ucap Yanto, warga Desa Jepangrejo.

Lebih lanjut, diharapkan gorong-gorong yang rusak segera diperbaiki, agar tak mengganggu aktivitas jalan menuju pusat kuliner khas Blora, yakni kopi santen.
“Yang jelas mohon segera diperbaiki jembatan gorong-gorong yang rusak itu. Kemarin-kemarin saat melintas tak seperti ini, tapi saat ini bisa dilihat sendirilah. Bukannya apa-apa, tapi mohon tanggung jawabnya. Bilang keluh kesah begini nanti dibilang ada tendensi, dikira cari-cari,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta aparat penegak hukum (APH) untuk mengambil langkah tegas.
“Yang jelas aparat penegak hukum harus menindak tegas. Apalagi Wakapolrinya kan orang Blora. Jangan sampai hal sekecil ini tak bisa menangani dan terdengar sampai pusat. Yang penting dilakukan pendekatan secara persuasif, diarahkan, kalau memang betul melanggar,” tandasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Annisaa Rahmah















