banner 728x250
News  

Wali Kota Semarang Minta Seluruh Pihak Memonitor Harga Kebutuhan Bahan Pokok untuk Tekan Inflasi

Wali Kota Semarang minta semua pihak monitor harga kebutuhan bahan pokok. Foto: Dok. Pemkot Semarang
Wali Kota Semarang minta semua pihak monitor harga kebutuhan bahan pokok. Foto: Dok. Pemkot Semarang
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Untuk menekan angka inflasi, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta kepada seluruh pihak terkait turut intens memonitor harga kebutuhan bahan pokok.

Diakui bahwa kenaikan inflasi di seluruh daerah termasuk Kota Semarang dipicu oleh peningkatan harga beras, cabai, dan bawang putih.

Kemudian Mbak Ita, sapaan akrab dari Wali Kota Semarang ini menyebut sedang mewaspadai kenaikan harga komoditas minyak goreng.

“Ini menjadi satu kewaspadaan juga bagi kabupaten atau kota,” ucapnya usai melaksanakan High Level Meeting TPID Jateng bersama Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana dan Sekda Jateng, Sumarno di Hotel Tentrem, Rabu (6/3/2024).

Lebih lanjut, disampaikan bahwa informasi yang didapat, inflasi di Jateng relatif masih tinggi. Sehingga menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam mencegah inflasi di daerah.

Oleh karena itu, Mbak Ita sudah memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna terus aktif berperan dan melaporkan berbagai upaya dalam menjaga stabilitas ekonomi di Kota Semarang.

Contohnya yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan, agar lebih intens melakukan monitoring harga bahan pokok di pasar. Lalu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk selalu monitoring ketersediaan air bagi para petani.

Mbak Ita pun menerangkan, bahwa harga bahan pokok di Kota Semarang beberapa komoditas sudah mulai turun.

Terlebih melihat hasil pantauannya melalui Lumbung Pangan Kota Semarang (Lumpang Semar), pasokan beras SPHP dari Bulog masih tersedia.

Mengingat tingkat konsumsi di Kota Semarang sangat tinggi, pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya menekan inflasi, salah satunya lewat pengendalian harga bahan pokok dengan kegiatan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).

“Kita tetap harus imbangi juga, kita lakukan upaya-upaya seperti menggelar gerakan pasar murah,” ujarnya.

“Kemudian monitoring harga bahan pokok di pasaran. Dan yang pasti kita harus sigap, umpama kurang maka kami koordinasi dengan Pemprov Jateng untuk suplai seperti tadi,” lanjutnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, ada kenaikan inflasi di Jawa Tengah sebesar 0,57 persen. Meski ada kenaikan, angka inflasi di Jawa Tengah masih di bawah target nasional.

Nana menyebut, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah dalam menangani kenaikan inflasi. Dirinya pun berharap, semua pihak bisa terlibat dalam penurunan angka inflasi.

“Langkah-langkah yang sudah dilakukan dari pusat bersama daerah adalah menggelontorkan beras Bulog SPHP. Dan ini di Jateng sudah berjalan baik, ditambah langkah kita untuk beras cadangan, terus memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan Bulog ini. Kita juga melakukan gerakan pasar murah yang dilakukan sejak Januari sampai Idul Fitri nanti. Gerakan pangan murah sekarang sudah mencapai 75 kegiatan,” imbuhnya.

Di sisi lain, Nana juga telah meminta kepada Polda Jateng melalui Satgas Pangan untuk selalu ikut mengecek harga bahan pangan mengantisipasi adanya potensi aksi penimbunan.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.

Editor: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses