banner 728x250
News  

Wali Kota Semarang Apresiasi Muhammadiyah karena Turut Berkontribusi dalam Penanganan Stunting

Wali Kota Semarang beri apresiasi ke Muhammadiyah. Foto: Humas Pemkot Semarang
Wali Kota Semarang beri apresiasi ke Muhammadiyah. Foto: Humas Pemkot Semarang
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Dukung komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam penanganam stunting, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu beri apresiasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang dalam keterlibatan penurunan angka stunting di Ibu Kota Jawa Tengah.

Mbak ita mengatakan, di 2024 pihaknya bisa zero stunting, sehingga keterlibatan PDM diharapkan bisa turut mendukung program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot), utamanya penanganan stunting.

Hal ini ia sampaikan pada saat menghadiri apel akbar Milad Muhammadiyah ke-111 bertajuk “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” di halaman Balai Kota Semarang, Minggu pagi (10/12/2023). 

“Kami berharap bisa semakin masif dilakukan, karena Pemkot Semarang berharap 2024 bisa zero stunting. Nah, tentu dari keluarga besar Muhammadiyah bisa mendorong mewujudkan itu,” ucapnya. 

Lebih lanjut, pada kesempatan yang sama, Pemkot Semarang juga mengapresiasi keterlibatan Muhammadiyah, terutama kelompok Aisyiyah.

“Komitmen perjuangan stunting Muhammadiyah sangat luar biasa. Kami atas nama Pemkot Semarang dan masyarakat mengucapkan terima kasih untuk komitmen pencegahan stunting,” kata Mbak Ita.

Sebab, kelompok ini telah berupaya untuk membantu, mendukung, dan bersinergi untuk membantu dalam penurunan stunting dan pencegahan penanganan HIV AIDS.

Di samping itu, kelompok Aisyiyah juga berkontribusi secara langsung dalam memperhatikan para remaja putri dan calon ibu, terutama wanita hamil.

“Karena memang bahwa stunting tidak hanya dari anak. Tetapi harus dimulai dari remaja putri, calon pengantin, pengantin, ibu hamil. Ibu hamil kita prioritaskan karena kalau tidak kita prioritaskan nanti anaknya akan stunting,” terangnya.

Pihaknya berharap agar Muhammadiyah terus membantu dalam pencegahan stunting demi mewujudkan tujuan Pemkot Semarang, yakni zero stunting pada 2024.

Sampai saat ini remaja putri dan calon ibu menjadi prioritas untuk pencegahan stunting. Sementara itu, Pemkot Semarang juga melakukan pendekatan kepada para ibu dan calon ibu untuk pencegahan KEK (kurang energi kronis) atau anemia.

Kemudian, dia juga menjelaskan, jumlah anak kondisi stunting di Kota Semarang sudah menurun, dari sebelumnya di angka 932 anak turun menjai 916 anak. Sehingga Dinkes diminta untuk terus berikan perhatian kusunya remaja untuk jaga pola hidup sehat.***

Kontributor Semarang: Alan Henry Pambuko

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses