Tuturpedia.com – Wali Kota London petahana Sadiq Khan dinyatakan kembali terpilih setelah memperoleh mayoritas suara sebesar 43,8% pada Sabtu (4/5/2024).
Perolehan suara tersebut membuat Khan yang berasal dari Partai Buruh (Labour Party) mengalahkan 33% suara yang diperoleh Susan Hall, kandidat dari Partai Konservatif (Conservative Party) atau disebut Tory pimpinan Perdana Menteri Inggris petahana, Rishi Sunak.
Salah satu isi kampanye Sadiq Khan adalah mempertahankan makan siang gratis di seluruh sekolah dasar publik London, berlawanan dengan Hall yang ingin menghentikannya.
Kemenangan membawa Khan ke periode ketiganya sebagai pemimpin London telah diprediksi meskipun pemerintahannya sedang dikritisi publik London terkait tingginya aksi penusukan serta peraturan Ultra Low Emission Zone (ULEZ). Dalam peraturan tersebut, pengguna kendaraan tua dan beremisi besar akan dikenakan denda hair.
Jadi Keturunan Asia dan Muslim Pertama yang Menjabat Wali Kota London
Sesuai dengan Khan sebagai nama keluarga, ia merupakan anak dari orangtua imigran asal Pakistan yang hidup di London. Keluarganya merupakan kelas pekerja dengan ayah yang berprofesi sebagai sopir bus dan ibu seorang penjahit.
Saat pertama kali terpilih pada 2016, Khan menjadi keturunan Asia serta Muslim pertama yang menjabat sebagai pemimpin London.
Salah satu kebijakan yang terkait dengan latar belakang Khan adalah pemasangan lampu ornamen di jalanan London untuk merayakan Ramadhan selama 30 malam hingga Idul Fitri.
Lampu ornamen yang biasa untuk merayakan Natal di London mulai dipasang untuk Ramadhan sejak 2023.
Politikus keturunan Asia Selatan di Inggris memang tengah memegang posisi pemerintahan strategis di Inggris. Di puncak pemerintahan ada Rishi Sunak yang menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris pertama berdarah India sejak 2022.
Sementara di Skotlandia, posisi Menteri Pertama yang setara dengan kepala pemerintahan juga dipegang oleh seorang Muslim keturunan Pakistan bernama Humza Yousaf sejak 2023.
Namun jika tahun ini Khan kembali terpilih, Yousaf malah mengundurkan diri setelah menerima mosi tidak percaya dari parlemen Skotlandia.***
Penulis: Fadillah Wiyoto
Editor: Nurul Huda
