Blora, Tuturpedia.com — Antrean panjang kendaraan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang belakangan terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota dengan julukan penghasil minyak serta jati langsung direspons cepat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora.
Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, beberapa waktu lalu langsung memimpin Rapat Koordinasi penting bersama seluruh stakeholder terkait dan pemilik SPBU se-Kabupaten Blora. Jumat, (14/11/2025).
Rapat koordinasi ini bertujuan khusus untuk membahas akar permasalahan antrean, serta mencari solusi konkret guna menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM di masyarakat, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam unggahan di media sosialnya, Sri Setyorini menegaskan komitmen Pemkab Blora.
“Pemerintah Kabupaten Blora berkomitmen menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM bagi masyarakat, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru,” tulisnya.
Langkah cepat yang diambil oleh Wakil Bupati ini menunjukkan keseriusan Pemkab Blora untuk memastikan bahwa ketersediaan energi, khususnya Solar yang vital bagi sektor transportasi dan pertanian, tidak lagi menjadi kendala.
Diharapkan dengan koordinasi ini, pasokan Solar akan segera normal, menghilangkan pemandangan antrean panjang, dan mendukung kelancaran aktivitas ekonomi warga.
Wabup Sri Setyorini juga menutup unggahannya dengan menyuarakan semangat kolaborasi, “Semangat Sesarengan mBangun Blora Maju dan Berkelanjutan,” seraya mengajak semua pihak untuk bekerja sama.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, berbagai jenis kendaraan roda empat terlihat rela antre panjang untuk mendapatkan BBM jenis solar di sejumlah SPBU.
Bahkan, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah dan DIY memastikan bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di Blora berada dalam kondisi normal dan aman.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jateng dan DIY, T. Kurniawan, menyampaikan bahwa per hari ini, stok solar yang tersebar di 16 SPBU se-Kabupaten Blora mencapai 100.000 liter.
Kurniawan menjelaskan bahwa antrean yang terjadi di SPBU saat ini tidak serta-merta diartikan sebagai kelangkaan. “Kondisi antrean jangan dimaknai sebagai kelangkaan,” tegasnya.
Peningkatan antrean tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan karena beberapa pekerjaan, baik dari pihak swasta maupun pemerintah, sedang berupaya mengejar target menjelang akhir tahun. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan solar atau gas oil dalam jumlah yang signifikan.
Kesiapan Menjelang Pergantian Tahun
Selain solar, Kurniawan juga memastikan kesiapan stok untuk pertalite. Di Blora sendiri, pertalite tersedia di 20 SPBU, sementara solar di 16 SPBU.
“Semua kami jamin aman,” tutupnya. Pertamina menjamin pasokan BBM untuk Blora dapat dipasok dari berbagai supply point seperti Semarang, Boyolali, dan sebagai backup juga tersedia dari Tuban.
