Yogyakarta, Tuturpedia.com — VMS Studio mengumumkan empat proyek film terbarunya untuk rilis tahun 2026 pada hari pertama JAFF Market 2025 di Jogja Expo Center, Yogyakarta, 29 November 2025. Judul-judul yang diperkenalkan meliputi Penerbangan Terakhir, Hope, Keluarga Suami Adalah Hama, dan Jurit Malam. JAFF Market merupakan pasar film terbesar di Indonesia dan bagian dari festival film internasional JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival).
Film Penerbangan Terakhir disutradarai oleh Benni Setiawan. Film ini dibintangi Jerome Kurnia dan Nadya Arina, dan dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 15 Januari 2026. Kisahnya mengikuti seorang pramugari dan pilot yang dipertemukan dalam situasi tak terduga. Produser VMS Studio, Tony Ramesh, mengatakan film ini membawa pesan kuat mengenai ketahanan perempuan.
“Pada dasarnya film ini ingin membawa makna tentang bagaimana perempuan di zaman sekarang ini bisa bangkit kembali setelah dijatuhkan,” ujarnya.
Kesuksesan kolaborasi dengan Benni berlanjut melalui proyek berikutnya, Hope — adaptasi dari film Korea Selatan populer tahun 2013 dengan judul sama. Film ini akan memasuki tahap produksi awal 2026 dengan rencana pengambilan gambar di Jawa Tengah.
“Proses persiapannya sedang berjalan. Setelah dari JAFF, kami akan melakukan persiapan produksi di Jawa Tengah,” terang Benni Setiawan.
Proyek ketiga, Keluarga Suami Adalah Hama, mengusung sutradara Anggy Umbara dalam kolaborasi bersama Umbara Brothers Film. Film ini merupakan adaptasi dari karya pendek Aditya Santana yang telah ditonton lebih dari 100 juta kali di platform Noice. Sebelumnya, Anggy dan VMS lebih dulu bekerja sama dalam film Ozora yang tayang di bioskop mulai 4 Desember 2025.
Sementara itu, VMS Studio juga memperkenalkan genre horor berjudul Jurit Malam yang digarap sutradara muda Kevin Rahardjo. Film ini menawarkan teror bernuansa nostalgia masa sekolah.
“Yang sangat berbeda adalah bagaimana suasana teror itu khas untuk anak-anak sekolah. Jadi ada nostalgia,” ujar produser eksekutif VMS, Shalu T.M.
Bagi VMS Studio, seluruh proyek yang mereka kerjakan tidak hanya diarahkan untuk hiburan semata, tetapi juga penyampaian makna.
“Penonton harus bisa mendapatkan suatu kesan dan makna yang bisa dibawa ke kehidupan mereka sehari-hari,” kata Tony.
VMS Studio, yang lahir pada 2022, dikenal lewat debut fenomenalnya Pemandi Jenazah, menggaet 3,5 juta penonton di seluruh dunia dan masuk jajaran box office Indonesia serta Malaysia. Dengan empat film terbaru ini, VMS berupaya memperkuat posisinya dalam industri film lokal dan regional.















