Tuturpedia.com – China telah mengidentifikasi virus baru yang ditularkan melalui kutu bernama Wetland Virus (WELV). Penemuan ini telah menimbulkan kekhawatiran besar karena potensi dampak terhadap kesehatan manusia.
Kasus pertama terdeteksi pada bulan Juni 2019 ketika seorang pasien berusia 61 tahun dari Jinzhou, Mongolia Dalam mengalami beberapa gejala setelah tergigit kutu.
Pasien mengalami demam, sakit kepala, muntah, dan gejala yang resisten terhadap antibiotik konvensional. Kasus awal ini menandai dimulainya investigasi para peneliti terhadap virus baru yang diketahui masuk ke dalam anggota genus virus Orthoreovirus.
Hasil Penelitian Virus Wetland
Dikutip dari laman News, Rabu (11/9/2024), setelah melalui pengujian laboratorium, tim peneliti mendeteksi virus pada 17 pasien lain di China yang gejalanya meliputi demam, sakit kepala, pusing, nyeri otot, kelelahan, nyeri punggung, radang sendi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan masalah neurologis.
Beberapa juga menderita petekie, yaitu bintik-bintik pada kulit yang disebabkan oleh pendarahan dari kapiler.
Sementara itu, delapan pasien yang telah pulih ditemukan memiliki empat kali lebih banyak antibodi spesifik WELV daripada mereka yang belum pulih. Pasien yang menerima pengobatan antivirus, antibiotik atau terapi imunoglobulin, pun dilaporkan pulih tanpa efek kesehatan jangka panjang.
Benarkah Virus Wetland Sebabkan Kerusakan Otak?
RNA virus tersebut ditemukan pada lima spesies kutu yang berbeda, bersama dengan domba, kuda, babi, dan hewan pengerat di Cina Timur Laut. Ketika disuntikkan ke tikus dan hamster, virus tersebut terbukti menyebabkan kerusakan otak dan kematian.
Para peneliti mendiagnosis virus lahan basah bisa menjadi suatu tantangan karena gejalanya biasanya mirip dengan “penyakit yang tidak spesifik”. Sehingga diperlukan pengawasan yang ketat pada virus ini agar agar pemahaman tentang efek virus ini bagi kesehatan manusia bisa lebih didalami.
Hingga saat ini, belum ada penelitian pada manusia yang didalami dan belum ada bukti kuat bahwa virus ini akan menyebabkan kerusakan otak pada manusia.
Apakah Virus Wetland Sebabkan Pandemi?
Virus wetland setara dengan demam berdarah Krimea–Kongo, yang mana virusnya menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, diare, pendarahan pada kulit, dan gagal hati pada kasus yang parah.
Dr Marc Siegel, seorang Analis Medis Senior untuk Fox News mengatakan virus ini memang bisa mematikan, namun jarang terjadi.
“Hal ini dapat menyebabkan demam berdarah dan bisa sangat mematikan. Hal ini perlu diwaspadai tetapi sangat jarang terjadi,” kata Siegel.
Dr Edward Liu, selaku Kepala Penyakit Menular di Hackensack Meridian Jersey Shore University Medical Center menuturkan virus seperti ini tidak menyebar secepat wabah Covid-19 yang menular melalui saluran pernapasan.
Sehingga, ia tidak khawatir jika virus ini menyebabkan pandemi seperti Covid-19 kemarin.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah