Tuturpedia.com – Fashion stylist Wanda Hara tengah menjadi perbincangan setelah dirinya diketahui mendatangi kajian dan bergabung dengan jemaah wanita dengan mengenakan cadar.
Hal tersebut pun memancing kemarahan warganet. Menanggapi hal tersebut, Ustazah Umi Pipik pun turut berkomentar.
Dikutip Tuturpedia.com dari Instagram @_ummi_pipik_ pada Selasa (23/7/2024), Umi Pipik yang dalam kesehariannya juga menggunakan cadar tersebut mengingatkan perihal cadar dan pakaian takwa.
“Sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa. Aku menggunakan cadar bukan berarti aku sudah baik, bukan berarti aku sudah soleha, bahkan cadarku juga belum ada jaminan aku masuk surga, tapi dgn memakai cadar ini aku belajar dari itu semua, belajar menjadi baik tanpa merasa lebih baik, belajar menjadi soleha tanpa merasa lebih soleha dari orang lain, belajar untuk memantaskan diri di hadapan Allah agar dgn rahmatNya dikehendaki mjd penghuni surga, karena tujuan kita semua kesana,” tulisnya.
Ibu dari Abidzar Al Ghifari itu pun mengingatkan semua orang agar tidak menistakan cadar dan pakaian umat Muslim.
“Cadar adalah pakaian kemuliaan sayyidah Fatimah Azzahra Putri tercinta Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, jangan kau nodai, jangan kau nistakan!” ujarnya.
“Kita semua sdg berproses utk mengenal Allah, utk mendekat kpd Allah tetapi berproseslah dgn baik sesuai syariatnya. Berproseslah tanpa menyalahi syariatNya,” lanjut Umi Pipik.
“Jadi siapa pun yg menggunakan pakaian ini jagalah dgn baik jangan pergunakan dgn hal tdk baik,” tegasnya.
Meski begitu, Umi Pipik tidak sepenuhnya menyalahkan Wanda Hara atas kejadian tersebut.
“Walaupun tdk dibenarkan, jelas salah, tp baik sangka sj semoga menuntut ilmunya mjd hidayah untuknya, kembali kepada syariat yang sudah ditetapkan Allah ta’ala,” ungkapnya.
Ia pun meminta warganet untuk mendoakan dan senantiasa mendukung Wanda agar bisa menjadi lebih baik lagi.
“Jangan benci orangnya karena dia juga hamba Allah, tapi bencilah dgn apa yg dilakukanya, dgn mengingatkan yg baik, mendoakan dan merangkulnya, karena dakwah bukan memukul tapi merangkul, semoga membawa hidayah Allah utknya,” pungkas Umi Pipik.***
Penulis: Sri Sulistiyani.
Editor: Annisaa Rahmah.















