Tuturpedia.com – Pada Jumat (27/10) lalu, Palestina mendapatkan serangan bertubi-tubi dari Israel yang menyebabkan padamnya internet di negara tersebut.
Paltel, operator jaringan terbesar di Gaza yang sebagian besar beroperasi mengonfirmasi kebenaran berita tersebut.
Mereka juga mengatakan padamnya internet menyebabkan kehancuran semua rute internasional yang menghubungkan Gaza dengan dunia luar, selain rute yang sebelumnya hancur selama agresi.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan padamnya internet akan menyebabkan gangguan besar terhadap layanan darurat di Gaza yang berusaha merespons kerusakan dan cedera yang disebabkan oleh serangan Israel.
Nomor darurat “101” terkena dampak gangguan tersebut, yang akan menghambat kedatangan ambulans untuk korban luka dan cedera, kata Bulan Sabit Merah.
Selain itu, masyarakat mengatakan mereka kehilangan kontak dengan ruang operasinya di Jalur Gaza.
Viralnya Kampanye Permintaan Bantuan Internet Pada Elon Musk
Ketika Gaza mengalami pemadaman komunikasi total pada Jumat, sebuah kampanye mulai menjadi tren di platform media sosial.
Warganet beramai-ramai menyerukan pemilik SpaceX, Elon Musk untuk memberi daya pada wilayah yang dibombardir itu dengan internet Starlink.
Dikutip dari Aljazeera, Kamis (2/11/23) diketahui, usaha internet satelit yang dioperasikan oleh SpaceX terdiri dari “konstelasi ribuan satelit” yang mengorbit sangat dekat dengan Bumi pada jarak sekitar 550 km (340 mil) dari permukaan.
Dengan demikian, memudahkan penyediaan layanan internet di wilayah pedesaan dan terpencil di dunia karena biasanya memiliki terminal internet dan kabel tidak kuat.
Setelah seruan kepada Musk untuk mendukung komunikasi di Gaza melalui Starlink mendapatkan perhatian, pengusaha miliarder tersebut mengumumkan bahwa Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza.
Namun, belum sempat bantuan disalurkan, dukungan Elon Musk terhadap warga Gaza tersebut sudah mendapat kecaman dari pihak lawan, Israel.
Pada Sabtu (28/10), Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengecam Musk di platform media sosial X karena mempertimbangkan penyediaan Starlink untuk organisasi bantuan di Gaza.
Karhi mengatakan Israel akan memutuskan hubungan apapun dengan Starlink.
“HAMAS akan menggunakannya untuk kegiatan teroris. Tidak ada keraguan tentang hal itu, kami mengetahuinya, dan Musk mengetahuinya,” kata Karhi.
Hilangnya koneksi internet dan telekomunikasi di Gaza menimbulkan keprihatinan yang mendalam dari masyarakat di penjuru negeri.
Pasalnya, di daerah tersebut masih memiliki banyak korban jiwa yang membutuhkan banyak bantuan. Karena itu, internet sangat berperan besar dalam kelangsungan hidup warga Gaza.
Provider Paltel Pulihkan Internet dengan Penuh Tantangan
Bantuan internet yang rencananya akan diberikan oleh Elon Musk tentu mendapatkan banyak pujian. Tak lama dari itu, tepatnya pada Minggu (29/10) internet di Jalur Gaza berhasil pulih.
Namun di balik kabar baik tersebut, ada sebuah video TikTok viral yang dibuat oleh warga Gaza @abduuool yang memberikan informasi penting.
Lelaki tersebut mengatakan jika pulihnya internet di Gaza merupakan usaha keras dari Palestina Telecomunication yang memang berbasis di Palestina, dan bukan pemberian dari Elon Musk.
Menurut akun X @AzzamIzzulhaq, Kamis (2/11/23) kerja keras provider Paltel di Palestina kerap kali mendapatkan tekanan dan intimidasi.
Bahkan, untuk mendapatkan tanda ‘centang abu-abu’ sebagai verified company/organization di X saja tidak didapatkannya.
Hal ini juga dikonfirmasi melalui akun X resmi dari provider Paltel @Paltelco (29/10).
Mereka mengumumkan bahwa layanan telekomunikasi (telepon rumah, seluler, dan internet) di Jalur Gaza, yang terganggu pada Jumat (27/10) karena agresi yang sedang berlangsung, secara bertahap dipulihkan.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda