Tuturpedia.com – Beberapa waktu kebelakang, potongan ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong menjadi viral dan memancing amarah umat Muslim.
Dikutip Tuturpedia.com dari laman mui.or.id pada Kamis (18/4/24), menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerukunan Umat Beragama, Buya Yusnar Yusuf pun mengajak umat Islam untuk memaafkan Pendeta Gilbert.
Hal tersebut disampaikan oleh Buya Yusnar saat menerima tabayyun dari Pendeta Gilbert.
Buya Yusnar juga mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan Pimpinan MUI, Pendeta Gilbert berjanji tidak akan lagi membanding-bandingkan ibadah yang dilakukan umat Islam dengan umat yang lainnya dalam ceramah.
Oleh karena itu, Buya Yusnar menekankan supaya umat Islam bisa memaafkan kesalahan dari Pendeta Gilbert. Terlebih lagi, saling memaafkan juga merupakan bagian dari seruan agama.
“Kepada semua umat Islam untuk marilah memaafkannya karena itu seruan agama. Kita berikan maaf kepada (Pendeta Gilbert) sebaik-baiknya. Ia berjanji tidak akan membanding-bandingkan ibadah yang dilakukan umat Islam dengan umat yang lain,” tutur Buya Yusnar.
Senada dengan Buya Yusnar, Wasekjen MUI Bidang Kerukunan antar Umat Beragama, KH Manan Abdul Ghani juga mengatakan bahwa MUI telah menerima dengan baik permintaan maaf dari Pendeta Gilbert karena menurutnya siapa saja bisa melakukan kesalahan.
“Dan lupa bahwa membicarakan agama lain apalagi jadi bahan tertawaan melanggar etika kerukunan antar umat beragama,” ucap Kiai Manan.
Lebih lanjut, Kiai Manan menjelaskan alasan MUI memaafkan pendeta Gilbert ialah karena Pendeta Gilbert datang dengan baik-baik.
Selain meminta maaf karena merasa bersalah, Pendeta Gilbert juga berjanji untuk tidak mengulangi kesalahannya tersebut.
“(Apalagi) maafkan orang itu lebih baik daripada terus memperpanjang kegaduhan,” lanjutnya.
Kiai Manan juga menekankan untuk tetap berbuat baik kepada yang bersalah karena hal tersebut merupakan anjuran agama.
Apalagi, saat ini umat Islam masih merayakan momen Hari Raya Idul Fitri yang menjadi momentum tepat untuk bermaaf maafan.
“Wal Afiina ‘aninnaas sebagai tanda muttaqin adalah orang yang memaafkan terhadap kesalahan manusia kata annas itu umum siapa saja tidak pandang apa agamanya, karena itu sikap MUI menerima permohonan maafnya,” ujar Kiai Manan.
Diberitakan sebelumnya, Pendeta Gilbert Lumoindong bersilaturahmi ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/4/2024) untuk tabayyun terkait video ceramahnya yang viral di media sosial dan dianggap menyinggung perasaan umat muslim.***
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Nurul Huda















