Tuturpedia.com – Viral sebuah video menunjukkan seorang siswi SMA yang di-bully temannya sendiri.
Dikutip Tuturpedia.com dari akun Instagram @binjaihitz pada Selasa (17/10/2023), sebuah video yang memperlihatkan siswi SMA yang mengenakan jilbab di-bully oleh temannya sendiri.
Para pelaku bullying tersebut menarik jilbab korban, bahkan mereka juga menyentuh bagian sensitif korban beberapa kali.
Peristiwa bullying tersebut tampak terjadi di dalam ruangan kelas, ketika siswi yang menjadi korban sedang duduk di kursi.
Dalam video menunjukkan sejumlah siswi lainnya yang mengenakan seragam pramuka mengelilingi korban dan satu di antaranya merekam peristiwa tersebut.
Pelaku bullying yang berjumlah 3 orang tersebut terlihat menarik jilbab korban beberapa kali sambil menyentuh bagian tubuh korban, yaitu payudara.
Sementara korban sendiri hanya terlihat memperbaiki jilbabnya tanpa ada upaya untuk melakukan perlawanan.
Setelah dicek kembali, ternyata peristiwa bullying tersebut terjadi di SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Menurut Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumut, M Basir Hasibuan membenarkan adanya kejadian bullying tersebut di SMAN 1 Stabat pada Jumat (13/10/2023).
“Itu kejadiannya hari Jumat. Benar (di SMAN 1 Stabat),” kata Basir.
Basir sempat menjelaskan bahwa korban ternyata sudah berusia 22 tahun, tetapi masih duduk di bangku SMA lantaran memiliki keterbatasan.
Dia juga membenarkan bahwa korban memang sering dirundung oleh teman-temannya, dan dia pun tak menoleransi kejadian tersebut.
“Usianya sudah 22 tahun, ada lah kita bilang keterlambatan. Mereka bercanda terlalu berlebihan,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihak sekolah sudah mengambil tindakan atas video yang viral dan beredar di media sosial.
Siswa yang melakukan perundungan pun sudah membuat surat pernyataan permohonan maaf serta orang tua pelaku sudah mendatangi rumah korban guna meminta maaf.
“Hari Sabtu, begitu dapat informasi sekolah langsung memanggil anak yang bersangkutan. Jadi, sudah minta maaf siswa yang tiga itu, itu langkah pertama. Langkah kedua, tadi malam sudah datang orang tua yang tiga itu ke rumah orang tua yang di-bully. Orang tuanya juga sudah minta maaf,” kata Basir.
Pihak sekolah pun berencana untuk mempertemukan kedua orang tua pelaku serta korban di sekolah untuk diberikan pemahaman dan peringatan agar tidak lagi melakukan aksi yang sama kepada teman yang lainnya.
“Jadi, besok resminya difasilitasi sekolah, saya minta datang semua untuk dibuat pertemuan, jangan lagi ke depan ada seperti itu, walaupun kondisi anaknya seperti itu. Biar murid yang lain juga tahu, sampai seperti itu urusannya,” pungkas Basir.
Salah satu pelaku bullying tersebut ternyata merupakan anak seorang oknum polisi dan keponakan anggota DPRD Langkat.
Diduga siswi berinisial BNQ tersebut melakukan aksi bullying-nya seusai jam mengajar guru.
Pelaku pun ternyata sudah membuat video klarifikasi dan permintaan maaf. Namun, menurut Kepala Sekolah SMAN 1 Stabat, Nano Prihati, meski sudah membuat permintaan maaf, proses pertemuan kedua orang tua pelaku dan korban tetap berjalan dan melibatkan orang tua siswa.
“Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa,” ujar Nano.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda