banner 728x250

Viral! Usai Gunduli Belasan Siswi SMP di Lamongan Gegara Tidak Pakai Ciput, Begini Nasib Gurunya Saat Ini

Begini nasib guru yang sudah gunduli belasan siswi SMP di Lamongan. Foto: Instagram.com/pojoklamongan
Begini nasib guru yang sudah gunduli belasan siswi SMP di Lamongan. Foto: Instagram.com/pojoklamongan
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Sempat viral di media sosial, seorang guru Bahasa Inggris di Lamongan menggunduli 14 orang siswi hanya karena tidak memakai ciput saat mengenakan hijab. 

Dikutip Tuturpedia pada Kamis (31/8/2023), seorang guru sekaligus pembina pramuka (EN) di SMPN 1 Sukodadi Lamongan menggunduli belasan siswi karena tak mengenakan ciput. 

Kepala Sekolah SMPN 1 Sukodadi menjelaskan kronologi penggundulan tersebut. Peristiwa penggundulan ini bermula pada tanggal 23 Agustus ketika ada tim ketertiban sekolah yang berusaha memeriksa para siswa.

Lalu terjadilah penggundulan para siswi oleh guru berinisial EN tersebut. Alasannya karena para siswi tersebut tak mengenakan penutup kepala atau ciput saat mengenakan hijab. 

Setelah kejadian penggundulan tersebut pihak sekolah akhirnya mengumpulkan 14 wali murid yang anaknya digunduli guna melakukan mediasi terkait peristiwa tersebut. 

Sementara itu, guru bahasa Inggris yang menggunduli siswi tersebut sudah ditarik ke Dinas Pendidikan Jatim dan dilarang untuk mengajar. 

Tentunya aksi penggundulan tersebut mendapatkan banyak reaksi dan kecaman dari berbagai kalangan, salah satunya oleh Anggota X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal. 

Illiza mengatakan kepada seluruh guru di Indonesia agar bisa mengedepankan aspek persuasif serta kelembutan hati dan kesabaran dalam melakukan pendidikan di lingkungan sekolah. 

Guna mencegah trauma dari pihak para siswi, kepala sekolah berupaya meminta bantuan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) untuk menyediakan psikolog yang nantinya akan mendampingi siswi korban penggundulan. 

Lain halnya dengan guru EN yang diberhentikan mengajar selama waktu yang belum ditentukan, para siswi korban penggundulan sudah mulai aktif mengikuti kegiatan belajar dengan normal.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses