Tuturpedia.com – Seorang pengguna transportasi kereta api menceritakan pengalamannya yang kehilangan iPad saat melakukan perjalanan dengan Kereta Api Tawang Jaya.
Dikutip Tuturpedia.com dari akun X @goyaaeo pada Senin (16/10/2023), penumpang KAI tersebut menceritakan kronologi pencurian yang dialaminya.
“Selamat malam @KAI121. Hari ini saya mengalami pencurian barang berupa iPad di dalam kereta Tawang Jaya Premium eksekutif 1 10A dengan waktu perjalanan di 21.46-04.17.
“Kronologi kejadian: Saya menaruh iPad di dalam tas di bawah kaki saya dan sempat saya tinggal tidur. Setelah saya bangun, saya mengecek tas dan iPad saya sudah hilang.
“Setelah saya menghubungi kondektur untuk melakukan pengecekan CCTV, beliau bilang bahwa CCTV hanya bisa diakses setelah kereta sampai di tujuan akhir, Pasar Senen,” tulisnya.
Akun tersebut juga menuliskan jika tak hanya dirinya saja yang menjadi korban pencurian, ada penumpang lain yang juga mengaku kehilangan laptop.
“Setelah beberapa menit, ternyata salah satu penumpang di dalam gerbong yang sama juga kehilangan 1 unit laptop yang sebelumnya ditaruh di dalam tas laptop di dekat kaki dengan nomor kursi 13D.
Lebih lanjut, dia juga menceritakan peristiwa yang dialami korban lain bahwa laptop yang hilang itu diganti dengan buku batik besar dan diberi lem pada resletingnya.
“Hal ini berarti bahwa memang pencurian ini telah direncanakan,” tulis akun tersebut.
Ia kemudian menjelaskan bahwa dirinya telah melaporkan hal tersebut pada pihak KAI, tetapi tak kunjung mendapat kejelasan mengenai kasus tersebut.
Dia dan korban lain kembali ke kondektur demi mengecek CCTV, tetapi masih belum bisa diakses karena belum sampai di tujuan akhir.
Pada saat sudah sampai di tujuan akhir, membuat laporan secara langsung dan melalui telepon ke 121, laporan mereka diterima.
“Tapi ‘janji’ CCTV dapat dibuka setelah kami tiba di tujuan akhir tidak dapat dilaksakan,” lanjutnya.
Pihak KAI sebelumnya juga mengatakan bahwa CCTV hanya bisa dibuka jika tidak dalam kondisi merekam.
Hal ini dapat diartikan seharusnya saat itu CCTV sudah bisa dibuka karena kereta sudah berada di tujuan akhir.
Kemudian, laporan yang mereka berikan pada pukul lima pagi untuk melihat CCTV belum bisa diakses karena bukan jam bekerja para petugas IT.
“Akhirnya, kami pergi dari stasiun dengan harapan bahwa saat working hours, pihak KAI dapat mengecek CCTV kejadian tersebut.”
Pada pukul 10.24, pihak KAI menghubungi korban untuk menanyakan detail kejadian agar bisa dicek di CCTV dengan janji kembali bahwa akan kembali dihubungi dalam jangka waktu yang tidak diketahui.
Jam 18.36, korban kembali menghubungi pihak KAI untuk menanyakan kelanjutan dari proses pencarian ini.
“Namun saat saya menanyakan apakah cctv sudah berhasil diakses oleh pihak IT, dari pihak KAI menyampaikan bahwa mereka hanya sudah menyampaikan laporan,” tutup akun tersebut.
Sampai berita ini ditayangkan, unggahan pada akun X @goyaaeo ini sudah mencapai 10.7 ribu repost, 3.214 komentar, dan 36.8 ribu suka.
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Nurul Huda