Tuturpedia.com – Sebuah video yang memperlihatkan seorang pengunjung Taman Safari Bogor, Jawa Barat, yang melempar plastik ke mulut kuda nil viral di media sosial.
Video itu diunggah melalui akun Instagram @fakta.jakarta dan sudah disukai sebanyak 39.000 kali.
Dalam rekaman video itu, pengunjung awalnya memberikan wortel pada hidung rusa, tetapi detik berikutnya, terlihat pengunjung lain dalam mobil yang sama melempar sampah plastik ke mulut kuda nil.
Aksi tersebut kontan saja menuai kecaman dari warganet yang menyaksikan kejadiannya.
Pihak Taman Safari akan Tindak Tegas
Dilansir Tuturpedia dari berbagai sumber pada Minggu (23/6/2024), Public Relation Taman Safari Bogor, Yuska Apitya Aji membenarkan adanya kejadian yang viral di media sosial itu.
Rupanya kejadian tersebut terjadi pada Kamis (20/6), sekitar pukul 13.21 WIB dengan pelaku pengendara mobil plat nomor B 1949 CIC.
Petugas diketahui sudah menegur pengunjung yang tidak menaati SOP itu dan untungnya plastik juga berhasil dikeluarkan dari mulut hewan mamalia berukuran besar itu.
Usai ditelusuri, pengunjung ternyata melanggar SOP tak hanya di area kuda nil, tetapi juga di area Harimau dengan membuka jendela mobil serta di area zebra.
Menindaklanjuti hal ini, pihak Taman Safari memutuskan untuk memperkarakan pengunjung tersebut berbekal laporan berupa video dari pengunjung lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Taman Safari Indonesia Bogor, Jansen Manansang. Pihaknya bahkan menyebut sudah melaporkan kejadian ini ke kepolisian dan sedang mencari pelaku tak bertanggung jawab itu.
“Ada juga pengunjung yang baik hati yang merekam juga. Bahkan juga kita sudah mengantongi nomornya. Kami juga sudah lapor kepada kepolisian dan polisi sedang mencari,” ujar Jansen.
Sementara itu, untungnya kondisi kuda nil yang dilempari sampah plastik ke mulutnya itu dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan, sampah plastik yang diberikan padanya sudah dimuntahkan.
“Itu si Hippo ini juga sudah tahu bahwa ini tidak baik, dimuntahkan (dan) tidak dimakan, tetapi ya ini enggak boleh sudah pelanggaran, karena ini kalau kemakan juga mengakibatkan kematian,” lanjutnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
