Tuturpedia.com – Seorang siswa SD di Sukabumi bernama Napoleon atau Leon mengalami patah tulang hingga harus dioperasi, ia diduga menjadi korban bullying di sekolahnya sejak Agustus 2022.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber (9/12/2023), Leon diduga mengalami perundungan sedari lama, namun tidak berani bercerita pada siapa pun.
Kisah pilu Leon pun viral usai seseorang di media sosial X atau Twitter @MellisA_An yang merupakan pengacara publik dan sempat menangani kasus penganiayaan David Ozora bersuara.
Leon ternyata sudah setahun terakhir menutupi kejadian bullying yang menimpa dirinya hingga tangannya harus dioperasi pada 7 bulan lalu.
Dalam peristiwa tersebut, lucunya orang tua pelaku justru dipanggil terlebih dahulu untuk datang ke sekolah sebelum orang tua korban.
Pihak sekolah dan orang tua pelaku berupaya membuat skenario cerita mengenai penyebab tangan Leon yang jatuh, yaitu karena ia terjatuh sendiri saat bermain.
Ironisnya, saat tangan Leon terluka, ia tidak langsung dibawa ke rumah sakit, melainkan ke UKS dan diintimidasi untuk menghafal skenario atas suruhan orang tua pelaku dan guru di sekolahnya.
Setelah 7 bulan sejak peristiwa tersebut terjadi, orang tua Leon kabarnya baru mengetahui kronologi apa yang dialami putranya hingga harus dioperasi.
Menurut Mellisa, pelaku pembullyan ini diduga anak dari orang tua yang terpandang di sekolah, sehingga mau tak mau, pihak sekolah memberikan perlindungan pada pelaku.
Mirisnya lagi, setelah tangan Leon dioperasi, ia tetap harus sekolah di tempat tersebut.
“Menurut keterangan Leon, bahkan guru-guru dan orang tua pelaku juga kerap mengintimidasi dan tak segan juga melakukan kekerasan fisik terhadap leon, tak terbayangkan Leon menyimpan semua itu sendiri hampir setahun ini,” tulis Mellisa.
Selain itu, anak berusia 12 tahun ini mengaku sangat tertekan dan sempat berniat mengonsumsi obat tidur karena merasa takut mengalami peristiwa tersebut.
“Saya sudah bertemu Leon, dia sampai bercerita dia sempat ingin minum obat tidur, karena benar-benar tidak bisa tidur akibat merasa takut dan tertekan, dalam sekali luka batin anak ini, entah di mana hati pihak sekolah dan orang tua pelaku,” tambah Mellisa.
Mengetahui hal tersebut, ayah Leon akhirnya melaporkan peristiwa tersbeut ke Polres Kota Sukabumi pada 16 Oktober 2023, namun sampai saat ini laporan tersebut tak kunjung naik ke tahap penyidikan. Hingga saat ini, Leon dan keluarga masih terus mencari keadilan.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah