banner 728x250

Viral Istilah ‘Tone Deaf’ di Media Sosial, Apa Artinya?

TUTURPEDIA - Viral Istilah 'Tone Deaf' di Media Sosial, Apa Artinya?
Pengertian tentang kata tone deaf. Foto: freepik.com/cookie-studio
banner 120x600

Tuturpedia.com – Tuturpedians, pernahkah kamu merasa kesal dan bingung saat berhadapan dengan seseorang yang tampaknya tidak peka terhadap perasaan orang lain? Bisa jadi, kamu sedang berhadapan dengan seseorang yang memiliki kepribadian tone deaf, lho! 

Meskipun istilah ini lebih sering digunakan untuk menggambarkan ketidakmampuan seseorang dalam mengenali nada musik, dalam konteks sosial, tone deaf merujuk pada individu yang kesulitan membaca atau memahami emosi dan situasi sosial. 

Contohnya yang baru-baru ini yang ramai terjadi di media sosial X, warganet banyak yang mengatakan kalimat tone deaf ketika istri dari Kaesang Pangarep yaitu Erina Gudono terus memposting kehidupan mewahnya di Instagram Story bersamaan dengan situasi demonstrasi di Jakarta.

Lantas, apa yang dimaksud dengan tone deaf? Bagaimana ciri-ciri orang dengan kepribadian tersebut dan bagaimana kita menghadapinya? Yuk, simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Perilaku Tone Deaf?

Dikutip dari laman Dictionary.com, Jumat (23/8/2024), tone deaf sendiri mengacu kepada dua pengertian, yaitu:

  • Seseorang yang tidak dapat membedakan perbedaan nada pada bunyi musik.
  • Seseorang yang tidak mampu memahami sentimen, sikap, atau preferensi publik. 
  • Seseorang yang kurang memiliki wawasan emosional, tidak peka, atau tidak simpatik terhadap orang lain. 

Perilaku tone deaf dalam konteks sosial merujuk pada ketidakmampuan seseorang untuk merespons atau memahami situasi emosional dan sosial dengan tepat. Orang dengan perilaku ini sering kali tidak peka terhadap nuansa perasaan orang lain, sehingga mereka bisa tampak tidak peduli atau kurang empati. 

Misalnya, ketika seseorang sedang sedih, individu yang tone deaf mungkin tidak menyadari kesedihan itu dan malah bercanda atau berbicara tentang hal-hal yang tidak relevan.

Ciri-ciri Perilaku Tone Deaf

Ciri-ciri ini membuat mereka sering kali dianggap kurang empati, meskipun hal ini mungkin tidak sepenuhnya disengaja. Lantas apa saja ciri-cirinya?

  • Tidak peka terhadap emosi orang lain. Mereka sering kali tidak menyadari atau meremehkan perasaan orang lain, membuat mereka tampak tidak peduli.
  • Sulit menangkap isyarat sosial. Kamu mungkin memperhatikan bahwa mereka sering tidak mengerti petunjuk non-verbal, seperti bahasa tubuh atau nada suara, yang menunjukkan perasaan atau suasana hati seseorang.
  • Cenderung mengabaikan reaksi. Seseorang dengan perilaku tone deaf bisa jadi terus berbicara atau bertindak tanpa mempertimbangkan bagaimana orang lain bereaksi, seolah-olah mereka tidak menyadari dampaknya.
  • Sikap yang tidak tepat di situasi tertentu. Mereka mungkin menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan konteks, seperti bercanda di saat yang tidak tepat, karena kurangnya pemahaman tentang situasi.

Bagaimana Cara Menghadapi Orang yang Tone Deaf?

Menghadapi orang yang berperilaku tone deaf memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, ada beberapa pendekatan yang bisa kamu coba:

  • Bersikap jelas dan tegas. Saat berbicara dengan mereka, pastikan pesanmu disampaikan dengan jelas. Hindari menyiratkan sesuatu, katakan dengan lugas apa yang kamu maksud.
  • Jaga emosi. Jangan biarkan emosi menguasai dirimu. Tetap tenang dan fokus pada inti masalah, sehingga diskusi tidak berubah menjadi konflik.
  • Berikan contoh konkrit. Kadang, mereka memerlukan contoh nyata untuk memahami perasaan atau situasi. Jelaskan dampak dari perilaku mereka dengan contoh yang relevan.
  • Ajarkan empati. Jika memungkinkan, bantu mereka memahami perspektif orang lain dengan cara yang lembut dan mendukung. Empati juga bisa dipelajari dengan bimbingan yang tepat.

Nah, itulah dia beberapa informasi tentang perilaku tone deaf yang viral akhir-akhir ini di media sosial. Bagaimana Tuturpedians? Ada tidak teman atau kerabatmu yang memiliki kepribadian ini?***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah