Tuturpedia.com – Viral seorang ibu yang mendatangi Hotman Paris untuk meminta tolong mengungkap kebenaran kematian yang anak di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin unit 6.
Dikutip Tuturpedia.com, Minggu (17/3/2024), kasus kematian santri bernama Airul Harahap (AH) di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi masih menjadi misteri.
AH diketahui meninggal dunia pada November 2023 lalu. Pihak pondok pesantren yang mengantar jenazah AH mengatakan jika satri itu meninggal akibat sengatan listrik.
Namun, sang ayah tak mempercayai hal tersebut, pasalnya pada tubuh AH terdapat bekas luka. Kedua orang tua AH pun melakukan visum dan dinyatakan jika luka di tubuhnya akibat benda tumpul.
Belum menemukan titik terang dan kebenaran dari kematian sang anak, kedua orang tua AH pun meminta bantuan pengacara kondang Hotman Paris untuk mengungkap fakta atas kematian anak mereka.
Melalui media sosial Instagram @hotmanparisofficial, Hotman Paris menjelaskan jika berdasarkan keterangan dokter kematian AH disebabkan oleh patah tulang tengkorak, tulang rusuk dan bahu.
“Hotman Paris baru bicara dengan dokter yang melakukan autopsi atas murid pesantren yang meninggal di suatu pesantren di Jambi. Menurut dokter yang melakukan autopsi bahwa penyebab kematian adalah antara lain patah tulang tengkorak patah tulang rusuk dan patah tulang bahu. Sedangkan yang disebarkan seolah-olah karena aliran listrik,” ujar Hotman Paris.
Pengacara berusia 64 tahun itu juga mendesak pihak kepolisian untuk turun tangan menangani kasus ini.
“Ini saya langsung dapat keterangan dari dokter yang melakukan autopsi, tidak mungkin sengatan listrik menyebabkan patah tengkorak, patah tulang dan patah tulang rusuk. Ini benar-benar ada sesuatu yang terjadi di sini ya. Jadi kalau bukan Bapak Kapolri yang turun untuk menangani ini kasus tidak akan terpecahkan,” lanjutnya.
Sebelumnya beredar video seorang ibu yang menangis meminta bantuan Kapolri untuk mengungkap kematian anaknya di pondok pesantren.
“Bapak Kapolri saya minta tolong pak, anak saya bukan kesengat listrik, tapi karena patah tulang rusuk. Saya minta bantuannya, Pak,” kata Ibu AH sambil menangis.
Ia meminta bantuan Kapolri untuk menangkap dan memberi hukuman pada pelaku yang menghabisi nyawa anaknya.
“Saya minta bantuannya, Pak, minta pelakunya ditangkap, tolong kami Pak Kapolri. Kami minta secepatnya pelakunya ditangkap, Pak,” sambungnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
