Tuturpedia.com – Seorang pekerja magang asal Indonesia bernama Rohmat Hidayat (28) asal Yogyakarta melakukan aksi begal terhadap warga Jepang berinisial MA.
Dikutip Tuturpedia.com, Senin (22/7/2024), tindakan nekat Rohmat ini rupanya lantaran dirinya memiliki permasalahan utang saat dirinya hendak bekerja ke Jepang.
Kejadian pembegalan ini dinilai sudah mencoreng nama baik Indonesia dan sempat viral di media sosial.
Insiden ini diunggah melalui akun Instagram @folkshitt pada Minggu (21/7/2024). Unggahan tersebut memperlihatkan komentar dari para warga asal Jepang terkait aksi begal yang dilakukan oleh WNI.
Kronologi pembegalan bermula saat Rahmat bingung lantaran uang yang dimilikinya habis, ia pun memikirkan cara untuk mendapatkan uang demi bertahan hidup dan akhirnya nekat melakukan perampokan atau pembegalan.
Rohmat yang melihat MA selesai berbelanja memutuskan mengikuti MA dari belakang dengan jarak beberapa meter. Rohmat pun langsung menyerang MA saat tak ada orang.
Rohmat juga langsung memukul wajah MA hingga menyebabkan WNA Jepang itu mengalami fleksur pada bagian hidung.
MA terus berteriak meminta pertolongan namun dicegah oleh Rohmat yang menutup mulutnya menggunakan telapak tangan.
Pelaku juga menginjak perut MA hingga tak berdaya dan berhasil mengambil dua barang korban berupa dompet serta pot kecil, lalu ia kabur.
Korban pun segera melaporkan peristiwa itu hingga Rohmat berhasil ditangkap 1 jam setelah kejadian itu. Ironisnya, ternyata uang yang berhasil dikantongi Rohmat dari hasil pembegalan hanyalah sebesar 600 yen atau sekitar Rp60.000.
Imbas dari aksinya, Rohmat pun harus menjalani proses penahanan dan mendekam di penjara sesuai dengan peraturan Jepang. Saat ditangkap, ia sempat diberi kesempatan untuk melapor dan meminta bantuan ke Kedutaan Republik Indonesia di Jepang, namun ia menolak kesempatan itu.
Diketahui, Rohmat bekerja di Jepang di sebuah perusahaan di bidang pembuatan jalan dan dibayar sekitar 100.000 yen (Rp10.347.420)
Namun ia menggunakan hampir seluruh gajinya untuk membayar utang hingga ia kekurangan biaya untuk kebutuhan sehari-hari.
Terkait kabar tersebut, Kemenlu pun membenarkannya. Judha Nugraha mengatakan bahwa RH memang benar merampok dari perempuan Jepang.
KBRI Jepang pun telah melakukan monitoring informasi dari media mengenai pemberitaan tersebut plus sudah meminta informasi lebih lanjut kepada Kantor Kepolisian Fukuoka, namun kepolisian RH tak bersedia memberikan informasi itu.
“Namun Kepolisian Fukuoka menjelaskan bahwa RH tidak bersedia memberikan informasi tentang penangkapannya disampaikan kepada KBRI Tokyo,” tutur Judha.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.