Tuturpedia.com – Viral di Twitter mengenai berita seorang Mahasiswi yang ditemukan tewas di sebuah apartemen di Maebashi, Jepang. Setelah mayat ditemukan di tanggal 22 Agustus 2023, polisi pun melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menemukan identitas mayat tersebut yang merupakan seorang pelajar WNI Joshi Putri Chahyani (23).
Berita ini viral sesaat setelah sebuah akun Twitter dengan nama @sisthaaaaa, Jumat (25/8/23), membagikan sebuah berita yang menginformasikan kejadian tersebut.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Perempuan WNI ditemukan meninggal di kamar apartemen di Gunma 2 hari yang lalu. Besar kemungkinan dibunuh pacarnya yang WNJ karena ternyata pacarnya pernah terlibat kasus serupa di tahun 2017 (mantannya ditemukan meninggal dan di lehernya ada bekas seperti dicekik).” tulisnya.
Korban Dibunuh oleh Kenalannya Sendiri
Setelah mengetahui identitas mayat, Polisi setempat akhirnya melakukan pemeriksaan mendetail mengenai penyebab kematian korban.
Meskipun pada awalnya penyebab pasti belum diketahui, namun banyak yang berspekulasi jika korban dibunuh oleh kenalannya di Jepang.
Mengutip dari laman NHK News Web, Jumat (25/8/23), polisi membeberkan beberapa informasi mengenai korban. Polisi mengatakan jika korban datang ke Jepang sekitar bulan April tahun 2023 dan tinggal di apartemen yang terpisah dengan kamar tempat tubuh korban ditemukan.
Korban juga diketahui tengah belajar bahasa Jepang di sana dan dinyatakan hilang sejak pertengahan bulan Agustus.
Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, Polisi mencari dan mencurigai seorang warga lokal berusia 40 tahun yang tinggal di kamar di lokasi kejadian tersebut.
Terduga tersangka tersebut bernama Keiichiro Kajimura (40), yang merupakan seorang pengangguran asal Maebashi. Keberadaannya sempat dalam pencarian Polisi karena terduga tidak bisa dihubungi setelah penemuan mayat tersebut.
Mengutip dari laman TBS News Dig, Jumat (25/8/23), Kajimura ditangkap di Stasiun Metro Awajicho pada tanggal 23 Agustus 2023, tertangkapnya Kajimura masih atas dugaan pengabaian jenazah. Namun, Kajimura membantah tuduhan tersebut
“Saya tidak ingat dan saya tidak tahu tentang meninggalkan mayatnya.” katanya.
Meskipun begitu, polisi tetap mempertimbangkan kemungkinan jika korban dibunuh oleh terduga tersangka dengan menyelidikinya secara rinci. Polisi juga memiliki asumsi jika Kajimura mengetahui sesuatu tentang kejadian tersebut.
Sementara itu di lain tempat teman apartemen korban mengklarifikasi jika memang keduanya memiliki hubungan pertemanan yang cukup dekat.
“Joshi hanya berteman (dengan Kajimura), kami pergi ke festival kembang api bersama, pergi ke berbagai tempat dan makan bersama. Aku tidak mau bicara. Aku terlalu lelah dan terlalu main-main (katanya).” ungkapnya.
Terduga Tersangka Mantan Pasien RSJ?
Penangkapan Kajimura sebagai terduga tersangka juga ternyata mendapatkan berbagai komentar dari warganet Jepang. Seperti yang disebarkan oleh akun Twitter @sisthaaaaa, Jumat (25/8/23), yang menyatakan jika banyak warga Jepang yang menyebutkan jika Kajimura adalah mantan pasien RSJ dan sempat terlibat pembunuhan di tahun 2017.
“Tadi baca-baca komentar orang, katanya tahun 2017 itu ga ditangkap karena dia mantan pasien RSJ jadi diduga ada penyakit jiwa. Dia juga ngaku tadinya mau bundir bareng mantannya itu tapi bundirnya gagal.” tulisnya.
Selain itu, akun twitter yang sama juga mengatakan jika terduga tersangka sempat memposting foto dengan korban di Facebook dengan kata-kata perpisahan.
“Terus ada yang bilang 2 hari lalu si cowok ini juga sempat post foto-foto bareng alm ceweknya di FB, pakai kata-kata perpisahan gitu lah kayak yang mau bundir.” tambahnya.
Berita ini tentu menggemparkan masyarakat Indonesia, khususnya di media sosial Twitter Kamis (24/8/23) malam. Mereka berharap kasus ini lekas mendapatkan titik terang dan saling mengingatkan untuk tidak mudah percaya dengan orang asing.
Penulis: Anna Novita Rachim