Indeks

Viral! Desainer Mowalola Gunakan Bendera Arab Saudi di Rok Mini Rancangannya!

Desainer Mowalola ramai jadi perbincangan karena gunakan bendera Arab Saudi di rancangan rok mininya. FOTO: twitter.com/VANITYxVAULT
Desainer Mowalola ramai jadi perbincangan karena gunakan bendera Arab Saudi di rancangan rok mininya. FOTO: twitter.com/VANITYxVAULT

Tuturpedia.com – Setelah debutnya di Paris pada musim lalu, penyanyi dan perancang busana, Mowalola kembali masuk ke dalam deretan desainer di London Fashion Week tahun ini. 

Desainer kelahiran Nigeria ini memulai debutnya dengan koleksi Spring/Summer 2024.

Ia terkenal dengan rancangan baju yang menggunakan berbagai macam tekstil, seperti kulit dan PVC untuk menghasilkan siluet non-tradisional yang terinspirasi oleh budaya anak muda di Nigeria dan London. 

Untuk koleksi keempatnya, Mowalola Ogunlesi memberikan judul koleksinya dengan nama ‘Crash’.

Sang desainer mengatakan jika koleksinya kali ini terinspirasi dari sebuah film dari aktor David Cronenberg tahun 1995 dengan judul yang sama, yaitu Crash. 

Namun sayangnya, pada pagelaran busananya kali ini Mowalola menghadapi pengawasan ketat oleh netizen karena menggunakan bendera Arab Saudi pada rancangan rok mininya. 

Hal ini sempat viral di media sosial Twitter pada Sabtu (16/9/23). Akun @VANITYxVAULT membagikan dua buah foto yang menampilkan pada rancangan baju Mowalola di SS24 London Fashion Week. 

Akun tersebut memfokuskan penggunaan bendera Arab Saudi pada sebuah desain rok mini, mengingat tulisan arab tersebut mengandung makna yang sakral.

“Mowalola SS24 menampilkan rok mini dengan gambar bendera Saudi. Bagi yang belum tahu, kaligrafi Arab yang ada di bendera Saudi kebetulan merupakan kalimat syahadat umat Islam serta dua ayat Alquran. Saya bertanya-tanya apakah tim desain mengetahui informasi ini?” tulisnya. 

“Saya rasa tidak ada seorang pun yang boleh mengirimkan kebencian terhadap desainer ini, melainkan jelaskan mengapa hal ini sangat menyinggung umat Islam. Mungkin sulit untuk mengetahui apa yang menyinggung orang ketika berhadapan dengan budaya asing, tapi yang penting adalah kita mendidik diri kita sendiri dan melakukan yang lebih baik lagi di masa depan,” lanjutnya.

Akun ini juga membagikan sebuah fakta jika penggunaan huruf Arab bukan hal pertama yang dilakukan oleh desainer di sebuah pagelaran busana. Hal yang sama pernah dilakukan oleh perancang Chanel, Karl Lagerfeld di SS94. 

“Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi dalam dunia fesyen – Di Chanel SS94, Karl Lagerfeld menunjukkan berbagai penampilan menggunakan ayat-ayat Alquran yang membuat marah komunitas Muslim pada saat itu. Dia kemudian mengakui bahwa menurutnya ayat-ayat tersebut adalah sebuah puisi dan meminta maaf,” tulisnya lagi. 

Informasi ini tentu memancing berbagai komentar netizen di seluruh dunia. Banyak dari mereka yang berharap koleksi ini dihapus dan menuntut permintaan maaf sang perancang.

“Seandainya dia menghapus ini dari koleksi dan meminta maaf…” tulis akun @HauteHadeel. 

“Siapa yang akan pakai baju itu? Penasaran haha” tulis akun @DJLAMOON.

“Saya tidak dapat memastikan apakah tim perancang mengetahui informasi ini sebelumnya, namun saya yakin mereka memiliki akses ke Google! Malu Mowalalalala apapun itu,” tulis akun @ArwaAledeeri. 

Melihat banyaknya respon dan kontroversi yang terjadi di media sosial, Mowalola pun akhirnya meminta maaf melalui akun X atau Twitter nya. 

Ia mengatakan jika tidak mengetahui kesakralan dari tulisan yang berada di bendera Arab Saudi tersebut dan berjanji akan membatalkan salah satu koleksinya tersebut. 

“Salah satu inspirasi utama saya untuk SS24 adalah penggunaan bendera nasional berbagai negara. Setelah pertunjukan, saya menemukan bahwa salah satu bendera ini – Arab Saudi – menampilkan kata-kata suci, dan penggunaannya telah menimbulkan kebencian yang besar. Sekarang saya telah dididik tentang topik ini, saya dengan tulus meminta maaf,” tulis akun X atau Twitter @MOWALOLA_, (17/9/23).

“Untuk ini. Saya akan memastikan desain ini dihapus dari koleksi. Saya sangat menyesali segala luka atau pelanggaran yang mungkin ditimbulkan oleh kelalaian saya. Terima kasih telah meminta pertanggungjawaban saya, dan saya menghargai pengertian Anda saat saya belajar dari pengalaman ini,” lanjutnya. 

Dengan adanya permintaan maaf dan pembatalan koleksi tersebut, netizen berharap tidak akan ada lagi rancangan busana yang menggunakan kesakralan agama.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version