banner 728x250

Viral! Daycare di Pekanbaru Lakban Mulut dan Kaki Balita, Pemilik Sebut Tak Ada yang Bisa Memenjarakan 

Ilustrasi balita di daycare di Pekanbaru. Foto: unsplash.com/daen_2chinda
Ilustrasi balita di daycare di Pekanbaru. Foto: unsplash.com/daen_2chinda
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Belum lama terjadi kasus pemilik daycare (tempat penitipan anak) di Depok yang aniaya balita, kasus tersebut kini terjadi kembali di Pekanbaru. 

Dikutip Tuturpedia.com, Kamis (8/8/2024), kasus penganiayaan balita di penitipan anak tersebut kemudian viral di media sosial X atau Twitter. 

Mulanya salah satu pengguna X membagikan ulang postingan Instagram Story @phy_losophy, di mana anaknya mengalami penyiksaan ketika dititipkan di daycare

Dalam postingan tersebut terlihat sang anak ditaruh di kursi makan. Para balita ini kemudian diberi lakban pada mulutnya. Tak hanya mulut, kakinya pun diikat menggunakan lakban oleh sang pengasuh dan pemilik (owner) daycare tersebut. 

Mirisnya lagi, balita ini juga tak diberi makan seharian agar si anak tak BAB karena pengasuh tak mau mengurusnya.  

“Kaki dilakban seharian, mulut dilakban, tidak dikasih makan minum, alasannya supaya anak tidak BAB, repot ngurus anak BAB,” tulis akun @phy_losophy.

Lakban tersebut nantinya akan dibuka ketika menjelang sore, di mana anak-anak akan dijemput oleh orang tua mereka. 

TUTURPEDIA - Viral! Daycare di Pekanbaru Lakban Mulut dan Kaki Balita, Pemilik Sebut Tak Ada yang Bisa Memenjarakan 
Balita yang mulut dan kakinya diikat menggunakan lakban di daycare di Pekanbaru. Foto: x.com/livebygotham

Sementara itu, berdasarkan keterangan saksi, daycare di Pekanbaru ini tidak memiliki kamera CCTV, agar apa pun yang dilakukan oleh pihak daycare tak bisa dipantau oleh orang tua anak. 

Adapun video penganiayaan yang beredar rupanya direkam oleh pengasuh lainnya. Pengasuh yang merekam dan melaporkan hal ini pun merasa ketakutan. Pasalnya sang pemilik sempat berkelakar bahwa dirinya tak bisa dipenjara karena memiliki orang yang melindunginya di belakang. 

“Video dan foto diambil diam-diam oleh pengasuh lain, yang masih punya hati nurani, itu pun dengan ketakutan, katanya pemilik daycare bilang, ga ada yg bisa penjarakan saya, saya punya orang hebat di belakang saya,” lanjut akun @phy_losophy.

Kasus ini pun dilaporkan ke pihak kepolisian, Polresta Pekanbaru pun menetapkan pemilik penitipan anak Early Steps Daycare Pekanbaru berinisial WF sebagai tersangka. Adapun tersangka akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan anak. 

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Komisaris Berry Juana Putra, penetapan tersangka terhadap pemilik daycare dilakukan usai adanya pemeriksaan sejumlah saksi. 

“Penetapan dilakukan sejak kemarin,” kata Berry. 

Hingga saat ini sudah ada sekitar lima orang saksi yang diperiksa termasuk di antaranya terlapor.

“Sudah ada lima orang saksi kami periksa, termasuk terlapor,” imbuhnya. 

Laporan penganiayaan sendiri sudah masuk sejak Jumat, 31 Mei 2024 dengan pelapor atas nama Aya Sofia (41) selaku ibu korban atas dugaan kekerasan yang diterima anaknya berusia 4 tahun. 

Berry mengatakan bahwa pihaknya akan menangani laporan tersebut secara profesional dan saat ini masih dalam proses. 

“Kasusnya ditangani sejak laporan kami terima, semua masih berproses,” pungkasnya.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah