Tuturpedia.com – Beredar rekaman suara dr Aulia Risma Lestari, dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang diduga mengalami perundungan (bullying).
Dikutip Tuturpedia.com, Rabu (28/8/2024), sebelum meninggal dunia di kamar kosnya di Semarang, Jawa Tengah, dokter muda ini sempat mengirimkan pesan suara kepada keluarga.
Rekaman suara itu kemudian viral di media sosial X usai dibagikan oleh salah satu pengguna @dhe***.
Dalam rekaman tersebut, dokter muda berusia 30 tahun itu bercerita mengenai kehidupannya selama menjalani pendidikan dokter spesialis anestesi di salah satu universitas di Semarang.
“Enggak Pah, aku tuh tiap tiap pulang itu badanku, Pah, sakit semua. Kakiku tuh kapalan,” ujar dr Aulia.
Ia mengatakan jika badannya selalu sakit setiap bangun tidur bahkan tak bisa digerakkan.
“Tiap aku bangun tidur tuh Pah badannya sakit semua Pah, punggungnya sakit Pah. Bangun harus pelan-pelan kalau gak pelan-pelan gak bisa bangun,” lanjutnya.
Diduga saking beratnya beban kerja, ia bahkan tak sempat mandi dan meminum obat meskipun tengah menderita batuk-batuk.
“Aku mandi juga jarang kan, kayak pulang tuh aku lebih lebih milih makan banyak Pah daripada mandi. Terus apa namanya, ya kayak aku batuk itu juga kan gak bisa minum obat, ya, diterusin sampai batuknya hilang sendiri. Ya ini udah mendingan batuknya tinggal dikit,” bunyi potongan rekaman suara dr Aulia Risma yang beredar di media sosial.
Ia juga bercerita bahwa selama di bangsal kesulitan untuk sekadar minum, terlebih tak diperbolehkan untuk pergi ke minimarket ketika berjaga, meskipun hanya untuk membeli minum karena minuman di bangsal habis.
“Aku aja tadi mau minum tuh susah, di bangsal minumnya pada habis kan, aku akhirnya minta tolong CS (customer service), aku kasih uang Rp50 ribu. Aku minta nitip minum buat dia beliin minum, karena kan aku gak boleh ke minimarket sama sekali loh,” pungkasnya.
Dalam rekaman suara itu, tak hanya menyiratkan soal beban kerja yang berat namun juga adanya dugaan perundungan dan eksploitasi yang dilakukan oleh dokter senior.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah