Tuturpedia.com – Belakangan ini viral kabar mengenai anggur shine muscat asal Tiongkok yang oleh Otoritas Thailand disebut mengandung residu pestisida di atas batas aman.
Dikutip Tuturpedia.com dari laman badanpangan.go.id pada Rabu (30/10/2024), Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun memberi pernyataan terkait pemberitaan yang ramai tersebut.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyebut pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan investigasi lebih lanjut terkait kabar mengenai anggur shine muscat tersebut.
“Terkait adanya pemberitaan di media mengenai anggur shine muscat dari China, Bapanas selaku OKKP akan melakukan investigasi lebih lanjut. Hal ini akan meliputi proses sampling dan pengujian laboratorium untuk memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia,” terang Arief.
“Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen kita dalam memastikan pangan khususnya pangan segar yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi,” tuturnya.
Arief pun mengimbau masyarakat agar tak mudah terpengaruh dengan berita yang belum jelas kebenarannya.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum diverifikasi. Bapanas akan terus memberikan informasi terkait keamanan pangan segar secara transparan sesuai dengan prosedur pengawasan keamanan pangan segar yang berlaku,” sambungnya.
Sementara itu, Plh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Yusra Egayanti mengatakan pihaknya akan terus memperkuat regulasi terkait Batas Maksimum Residu (BMR) pestisida untuk keamanan pangan.
“Standar BMR pestisida diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian No. 53 Tahun 2018. Saat ini, Bapanas tengah menyempurnakan standar BMR tersebut dalam Peraturan Badan Pangan Nasional yang sedang dalam tahap harmonisasi, dengan mempertimbangkan konsumsi dan praktik pangan di Indonesia,” ujar Yusra.
Yusra pun menekankan para produsen terutama produsen anggur untuk menuliskan keterangan dalan kemasan terkait tips aman mengonsumsi buah tersebut.
“Khusus untuk anggur, kami mewajibkan adanya keterangan ‘Cuci sebelum dikonsumsi’. Proses pencucian ini sangat penting untuk mengurangi risiko residu atau cemaran yang mungkin tertinggal di permukaan buah, mengingat anggur adalah komoditas yang umumnya dikonsumsi langsung tanpa dikupas,” ujarnya.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkan praktik keamanan pangan seperti membaca label yang tertera, teliti sebelum membeli, sehingga masyarakat semakin teredukasi mengenai pentingnya keamanan pangan,” sambung Yusra.***
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Annisaa Rahmah