Tuturpedia.com – Kekalahan mengejutkan Manchester United dari Copenhagen pada lanjutan fase grup Liga Champions, Rabu (8/11), turut mengubur ambisi mereka untuk melaju ke fase knockout.
Keunggulan 2 gol anak buah Ten Hag langsung dibalas oleh Copenhagen pada akhir babak pertama setelah Marcus Rashford mendapatkan kartu merah dan diusir keluar lapangan.
Kartu merah tersebut keluar pada menit ke-42 setelah Rashford dinilai menginjak engkel Elias Jelert berdasarkan hasil pengecekan VAR.
Tiga menit berselang, kubu tuan rumah segera membalas dengan satu gol lewat tendangan Mohamed Elyounoussi.
Meski demikian, Ten Hag mengklaim bahwa gol tersebut seharusnya dianulir karena ada pemain Copenhagen yang berada di posisi offside.
Tak hanya itu saja, The Guardian juga melaporkan bahwa pelatih MU tersebut juga beranggapan bahwa gol kedua Copenhagen pada extra time babak pertama tidak seharusnya diberikan karena handball Harry Maguire.
“Jelas: kami sangat kecewa,” ungkap Ten Hag. “Kami memulai pertandingan dengan sangat baik, 10 menit terbaik di musim (ini). Kami unggul dan kartu merah (Rashford) mengubah segalanya. (Kemudian) kami kebobolan dua gol sebelum half-time, yang semestinya tidak terjadi.”
Ten Hag turut mengungkapkan rasa kecewanya terkait dengan kartu merah yang dilayangkan wasit untuk Rashford.
“Kartu merahnya parah. Dia (Rashford -red.) mengejar bola dan wasit butuh waktu begitu lama (untuk membuat keputusan). Ketika Anda mem-freeze (situasi saat Rashford melakukan pelanggaran), selalu terlihat lebih parah,” tutur pelatih asal Belanda tersebut.
“Saya sangat kecewa tentang keputusan tersebut. Pertandingan seharusnya tidak pernah seperti ini, (apa yang terjadi) tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Keputusan harus dibuat dan saya menerima bahwa keputusan keliru juga dibuat di level ini,” lanjutnya.
Tentu saja Ten Hag bukanlah satu-satunya yang merasakan kekecewaan atas keputusan wasit pada malam tersebut.
Rasmus Hojlund, yang berkontribusi atas keunggulan United di babak pertama, mengungkapkan bahwa ia merasa terganggu dan frustrasi atas apa yang terjadi. Terlebih ketika United gagal memanfaatkan brace yang ia cetak.
“Rasanya mengganggu dan membuat frustrasi. Namun saya tidak bisa melakukan banyak hal (tentang apa yang terjadi). Begitulah sepak bola,” ungkap pemain asal Denmark tersebut kepada reporter pasca pertandingan, dilansir Tuturpedia.com dari ESPN, Jumat (10/11).
Terlepas dari itu, Hojlund menegaskan bahwa para pemain berpihak pada sang pelatih.
“Dia (Ten Hag -red.) adalah pelatih yang sangat bagus. Ia peduli dengan setiap detail, dan dia banyak membantu saya. (Dia) memberi saya kepercayaan diri yang besar dan mendukung saya. Menurut saya setiap pemain di ruang ganti mendukungnya,” imbuhnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda















