Tuturpedia.com – Sempat buah heboh dan dianggap memihak oleh Ganjar Pranowo, Pihak Istana buka suara soal undangan makan malam Prabowo oleh Jokowi.
Dikutip Tuturpedia.com, Minggu (7/1/2024), sebelumnya diketahui jika Jokowi mengadakan makan malam dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Tentunya menjelang Pilpres 2024, undangan makan malam yang dilakukan oleh Jokowi tersebut sempat menimbulkan banyak spekulasi dari berbagai pihak.
Banyak yang beranggapan jika undangan tersebut merupakan bentuk dari keberpihakan Presiden ketujuh RI terhadap calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Terkait memanasnya isu ini, tenaga ahli utama kantor staf kepresidenan Yohanes Joko ikut angkat suara.
Yohanes Joko menjelaskan jika apa yang dilakukan oleh Jokowi dan Prabowo merupakan wajar adanya. Karena memang seperti yang diketahui presiden ketujuh RI ini memang kerap mengadakan acara makan malam bersama dengan para menteri dan kalangan.
“Hendaknya kalau kita lihat apa pertemuan Bapak Presiden dan Pak Prabowo ini, harus dilihat bahwa sebenarnya apa yang dilakukan Bapak Presiden itu sesuatu yang wajar. Begitu wajar dalam artian selama ini beliau juga sering kok mengadakan makan bersama dengan menteri-menterinya, mengundang kelompok-kelompok masyarakat lainnya,” ujar Yohanes Joko.
Yohanes menambahkan, hal tersebut dikaitkan dengan keberpihakan presiden pada Prabowo lantaran saat ini memang tahun politik dan mendekati Pilpres.
Sebelumnya pertemuan makan malam dengan Prabowo ini memang sudah dijadwalkan untuk makan malam, tetapi ia tak mengetahui tepatnya dengan siapa Jokowi akan makan malam.
Yohanes Joko sempat menjelaskan pertemuan Jokowi dengan Prabowo merupakan bentuk dari tanggung jawab kepala negara dalam menjaga stabilitas politik nasional.
Pertemuan tersebut juga sekaligus upaya Jokowi bertemu dengan tokoh-tokoh nasional, salah satunya ialah Prabowo.
“Kalau kita lihat memang harus dimaknai juga begini, Pertemuan Bapak Presiden ini kan kepala negara, tanggung jawab kepala negara itu adalah menjaga stabilitas politik Nasional. Salah satunya ya upaya bertemu dengan tokoh-tokoh nasional yang pertama, Pak prabowo, lalu tadi pagi ke Pak Erlangga. Ini kan sebenarnya salah satu upaya beliau untuk menjaga komunikasi-komunikasi,” jelas Yohanes Joko.
Selain kedua tokoh tersebut, Yohanes Joko juga menyebutkan jika ada kemungkinan bahwa tokoh-tokoh lainnya juga pasti akan ditemui dan diajak bicara oleh Jokowi.
Ketika ditanya mengenai keberpihakan Jokowi terhadap Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Yohanes menyampaikan bahwa ia mengatakan bahwa semua orang bisa memberikan klaim terkait keberpihakan Jokowi.
Namun, ia mengatakan jika Jokowi tidak menggunakan dan menunjukkan preferensi politiknya.
“Jokowi sebagai pribadi beliau kan juga insan politik begitu, tentu punya preferensi politik lah. Tetapi yang penting kan preferensi politiknya beliau itu ujungnya tidak digunakan dan tidak dipakai dalam kapasitas beliau sebagai Presiden Republik Indonesia,” imbuh Yohannes.
Selain itu ia juga menegaskan jika pihaknya merasakan netralitas di kantor staf kepresidenan.
“Itu yang betul-betul kami (lakukan) di kantor staf presiden, kami sangat merasakan, netralitas itu betul-betul dijaga,” pungkasnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda