Tuturpedia.id – Pada 31 Juli kemarin, sebuah video yang menayangkan siswa SMA di Banjarmasin dengan tenang memasuki kelas, lalu tanpa diduga menusuk temannya.
Pelaku berinisial ARR merupakan seorang siswa kelas 10 SMAN 7 Banjarmasin. Dia diduga melakukan hal tersebut lantaran sakit hati sering di-bully. Kemudian, ARR ini menusuk teman sekelasnya, MRN, pada Senin (31/07/2023).
Pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan pisau dan berjalan mendatangi tempat duduk MRN. Setelah melakukan aksinya, ia lalu berlari.
Penusukan tersebut membuat korban mendapatkan 4 tusukan. Dua di bagian perut kanan dan dua lainnya di lengan kanan
Korban kemudian langsung dilarikan ke RSUD Ulin Banjarmasin guna mendapatkan pertolongan pertama.
Bantahan Ayah Korban
FA, Ayah korban, membantah anaknya melakukan pembullyan. Rupanya, pelaku sempat menanyakan posisi korban sebelumnya.
“Terakhir kali pelaku menghubungi anak saya dengan menanyakan posisinya di mana, hari ini, tadi pagi,” tutur FA selaku ayah korban.
“Tidak ada indikasi bahwa anak saya ini melakukan tindakan bullying,” imbuhnya.
Lalu, ayah korban ini melaporkan ARR ke Polresta Banjarmasin.
Komisi IV DPRD Kalsel Panggil Disdikbud
Sementara itu, setelah peristiwa penusukan, Komisi IV DPRD Kalsel memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya setempat guna membahas masalah terkait akan adanya pengadaan metal detector di setiap sekolah.
Pertemuan tersebut diadakan selama hampir dua jam secara tertutup. Hal tersebut dimaksudkan agar mencegah masuknya benda-benda berbahaya di area sekolah.
Dalam pertemuan ini, muncul rencana pengadaan metal detector dan CCTV di berbagai sekolah.
Selain pengadaan metal detector dan CCTV di beberapa sekolah, pertemuan ini juga membahas terkait kurikulum pendidikan di sekolah yang akan menyisipkan kearifan lokal.