banner 728x250

Usai Tanya Soal Wadas ke Capres Ganjar Pranowo, Mahasiswa UMJ Mengaku Mendapat Intimidasi 

Mahasiswa UMJ mengaku diintimidasi usai bertanya ke Ganjar soal kasus wadas. Foto: Instagram.com/umjcampus
Mahasiswa UMJ mengaku diintimidasi usai bertanya ke Ganjar soal kasus wadas. Foto: Instagram.com/umjcampus
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Seorang mahasiswa mengaku mendapatkan intimidasi usai bertanya soal kasus Wadas ke Ganjar Pranowo.

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Minggu (26/11/2023), Satria Julian, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengaku mendapatkan intimidasi.

Perlakuan ini dia dapatkan dari seseorang yang tak dikenal usai ia bertanya mengenai kasus Wadas di Jawa Tengah pada Ganjar Pranowo. 

Seperti diketahui, Ganjar merupakan mantan dari Gubernur Jawa Tengah ketika kasus Wadas bergulir. Satria Julian mengatakan bahwa seseorang akan menghajarnya usai bertanya hal tersebut.

“Saya hajar kamu, ingat muka saya,” kata Satria menirukan intimidasi dari orang tersebut. 

Menurut Satria, peristiwa intimidasi yang ia dapatkan tersebut terjadi usai mengikuti acara uji publik dan dialog terbuka di Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Kamis (23/11/2023) pagi.  

Satria menyebutkan, dirinya memang tak mendapatkan kesempatan bertanya dalam acara tersebut, tetapi ia kemudian berusaha mengejar Ganjar yang hendak meninggalkan lokasi. 

Saat itu dia sempat bertanya perihal kasus Wadas pada Ganjar yang langsung memasuki mobil. Sayangnya pertanyaannya tersebut belum sempat dijawab, tetapi ia justru berakhir mendapatkan intimidasi. 

Satria pun sempat menjelaskan ciri-ciri orang yang mencoba mengintimidasi dirinya. Dia menyebutkan orang tersebut mengenakan pakaian berwarna putih. “Orangnya pakai baju putih,” kata Satria.

Mahasiswa jurusan hukum ini menilai bahwa dirinya perlu menanyakan kasus penambangan batuan andesit di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.

Sebab, adanya dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Bahkan, ia menyebut, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga sempat memanggil Ganjar, tetapi ia tak menghadiri undangan tersebut. 

Berbeda dengan Satria, rekannya Mochamad Balda mengaku sempat diusir dan mendapatkan larangan mengikuti acara uji publik tersebut.

Balda mengaku berencana menyatakan sikap serta meminta klarifikasi dari Mantan Gubernur Jawa Tengah itu terkait kasus Korupsi E-KTP.

Namun, dia justru diusir dari lokasi uji publik oleh seorang dosen. Ia juga ingin meminta klarifikasi dari Ganjar terkait dokumen Pakta Integritas Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso yang sempat viral di media sosial.

Dalam Pakta Integritas tersebut, Bupati Sorong itu menyatakan siap untuk memperjuangkan kemenangan pasangan Ganjar-Mahfud di Kabupaten Sorong pada Pilpres 2024 mendatang. 

Balda mengaku diusir oleh seorang dosen karena dinilai tidak menjaga sikap serta marwah almamater tersebut.

“Hanya mengkritisi permasalahan yang ada di negeri ini. Karena yang kami yakini bahwa diskusi publik yang diselenggarakan hari ini bertujuan untuk memperlihatkan kualitas pasangan calon saat pemilu 2024 nanti,” terang Balda.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses