Tuturpedia.com – Pada hari Jumat (5/7/2024) Perdana Menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak mengumumkan bahwa dirinya telah mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan pemimpin Partai Konservatif setelah kalah telak dari Partai Buruh yang dipimpin Keir Starmer.
Sunak mengundurkan diri dengan memberikan ucapan permintaan maaf di depan media, penghormatan kepada Inggris, dan seruan untuk melindungi “kebaikan, kesopanan, dan toleransi”.
Kekalahannya dalam Pemilu Inggris beberapa waktu terakhir ini mengakhiri 14 tahun pemerintahan Konservatif di Inggris.
Sunak menghabiskan 20 bulan memimpin partai tersebut, mewarisi perekonomian yang mengalami inflasi yang melonjak. Akhirnya kendali atas negara dialihkan kepada pemimpin Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah, Keir Starmer.
“Saya telah memberikan segalanya untuk tugas ini, namun Anda telah mengirimkan sinyal yang jelas bahwa Pemerintah Inggris harus berubah dan penilaian Anda adalah satu-satunya penilaian yang penting,” kata Sunak dalam pidatonya di Luar Kantor Perdana Menteri di Downing Street.
Sunak juga mengucapkan selamat kepada Keir Starmer atas kemenangan gemilang Partai Buruh.
“Dalam pekerjaan ini, kesuksesannya akan menjadi kesuksesan kita semua dan saya mendoakan yang terbaik untuk dia dan keluarganya. Apa pun perbedaan pendapat kami dalam kampanye ini, dia adalah orang baik dan berjiwa publik yang saya hormati,” tutur Sunak.
Keir Starmer Umumkan Kabinet Baru
Di hari yang sama, Perdana Menteri Inggris terbaru, Keir Starmer mengumumkan beberapa penunjukan penting dalam Kabinet barunya. Dalam pemilu hari Kamis (4/7/2024), Partai Buruh yang menaungi Starmer memperoleh 412 kursi di 650 daerah pemilihan dengan 33,7% suara.
Sementara itu, Partai Konservatif yang memerintah negara itu selama 14 tahun terakhir, mengalami kekalahan besar dengan kehilangan 250 kursi, dari 471 menjadi 141, dengan 23,7% suara.
Pada kabinet terbarunya, Starmer memilih Rachel Reeves sebagai kanselir Menteri Keuangan terbaru. Diketahui, dalam 800 tahun sejarahnya, peran Kepala Keuangan belum pernah dipegang oleh perempuan hingga saat ini.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris kali ini dipegang oleh David Lammy yang nantinya akan bertanggung jawab atas hubungan internasional Inggris selama periode penting yang ditandai dengan tantangan ekonomi global dan ketegangan geopolitik.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.