banner 728x250

Usai Pengumuman Hasil Pemilu 2024, Anies-Muhaimin Minta Tim Hukum Timnas AMIN Maju ke MK

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serahkan hasil Pemilu 2024 ke tim hukum AMIN menuju MK. Foto: Tangkapan Layar Instagram @aniesbaswedan
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serahkan hasil Pemilu 2024 ke tim hukum AMIN menuju MK. Foto: Tangkapan Layar Instagram @aniesbaswedan
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) umumkan hasil rekapitulasi Pemilu 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memberi tanggapan pada Rabu (20/3/2024).

Melalui unggahan video di akun Instagram @aniesbaswedan, Anies selaku calon presiden nomor urut 1 menyampaikan bahwa proses tidak kalah penting dengan hasil akhir.

“Hari ini KPU telah mengeluarkan pengumuman resmi yang hasilnya dalam versi KPU telah kita dengar bersama. Namun, dalam sebuah pemilihan, proses tak kalah penting dari hasil akhirnya,” ujar Anies Baswedan, Rabu (20/3/2024).

Bagi Anies, proses pemilihan menjadi penting untuk terbuka dan menjamin seluruh suara didengar.

“Proses pemilihan itu penting untuk dipastikan terbuka, adil dan bebas dari tekanan, untuk menjamin bahwa semua suara yang memenuhi syarat akan didengar dan dihormati. Proses pemilihan itu penting untuk dijaga agar memastikan legitimasi, kepercayaan, dan inklusifitas dalam hasilnya,” lanjutnya.

Menurut Anies, pemimpin yang berawal dari proses kecurangan akan menciptakan kebijakan yang tidak adil.

“Saudara-saudara sekalian, pemimpin yang lahir dari proses yang ternodai dengan kecurangan dan penyimpangan akan menghasilkan rezim yang melahirkan kebijakan yang penuh ketidakadilan dan kita tak ingin ini terjadi,” kata Anies.

Lebih lanjut, Anies menuturkan langkah yang dilakukan ialah mengumpulkan semua bukti agar negara terus matang dalam hal politik.

“Langkah yang kita lakukan bukanlah marah-marah dan melakukan agitasi kepada publik, namun langkah kita adalah mengumpulkan semua bukti-bukti untuk dibawa ke depan hakim. Kami ingin negara ini terus membangun kematangan politik, bukan malah mundur mendekati masa pra reformasi,” tuturnya.

“Kami tegaskan, kami tak ingin membiarkan berbagai penyimpangan demokrasi ini berlalu tanpa catatan dan menjadi presiden buruk bagi semua penyelenggaran pemilihan ke depan, baik tingkat nasional maupun ratusan pilkada dan pileg tingkat I dan II,” tambahnya.

Dia menyadari dengan situasi saat ini, kemungkinan keadilan yang didapat terasa kecil. Tak lepas dari lembaga-lembaga negara dalam penyelenggaraan pemilu yang menurutnya tetap menjalani peran walau sudah melanggar etik.

“Kami sadar, dalam situasi saat ini, kemungkinan mendapatkan keadilan terasa amat kecil. Berbagai lembaga-lembaga negara yang terkait penyelenggaraan pemilu dan penyelesaian sengketa telah terkooptasi oleh oknum-oknum yang terbukti melanggar etik, bahkan ada yang ketuanya sampai berkali-kali mendapat peringatan tapi tetap dibiarkan menjalankan perannya,” terangnya.

Pasangan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 itu pun mengajak untuk melanjutkan perjuangan dengan menjunjung etika sekaligus mendukung langkah tim hukum.

“Mari kita terus jalankan perjuangan ini dengan menjunjung tinggi etika, menjaga kedamaian dan persatuan. Kita dukung langkah tim hukum dan biarlah segala temuan yang disampaikan nanti menjadi rekam sejarah yang tercatat secara resmi dalam lembaran risalah-risalah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,” tegasnya. 

Dia pun tetap membawa gerakan perubahan apa pun hasil yang diperoleh nanti.

Sementara itu, Muhaimin Iskandar mengatakan perihal rekayasa yang telah dilakukan sebelum pencoblosan.

“Sudah menjadi rahasia umum, berbagai kekurangan ini telah kita temui sejak jauh sebelum hari pencoblosan, mulai dari rekayasa regulasi sampai ke intervensi alat negara, dan semua ini telah menjadi catatan media serta jadi catatan publik,” ucap Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin ini.

Serupa dengan Anies, Cak Imin kemudian tegas menyampaikan bahwa tim hukum timnas AMIN akan maju ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Maka demi memperjuangkan suara mereka yang percaya pada perubahan dan tetap teguh hingga akhir, kami memutuskan meminta tim hukum timnas AMIN untuk maju ke Mahkamah Konstitusi dan menyampaikan kepada majelis hakim serta publik luas tentang berbagai kekurangan dan penyimpangan yang terjadi selama proses ilpres kali ini,” tandasnya.***

Penulis: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses