banner 728x250

Usai Para Akademisi, Kini Giliran 15 Eks Pimpinan KPK yang Turun Gunung Mengingatkan Jokowi: Makin Tampak Penyelewengan  

TUTURPEDIA - Usai Para Akademisi, Kini Giliran 15 Eks Pimpinan KPK yang Turun Gunung Mengingatkan Jokowi: Makin Tampak Penyelewengan  
Eks pimpinan KPK ingatkan Jokowi. Foto: TikTok @beritapolitikpalembang
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Para eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun gunung untuk peringatkan Jokowi yang menurut mereka tampak semakin menyeleweng. 

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Selasa (6/2/2024) sebelumnya, ratusan sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi dari mulai guru besar, dosen, mahasiswa hingga alumni banyak yang mengkritik pemerintahan Jokowi. 

Adapun para sivitas akademika ini berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Indonesia (UII), UIN Jakarta, Universitas Hasanuddin, Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Andalas, Universitas Jember dan masih banyak lagi. 

Kali ini, bukan hanya para sivitas akademika yang mengkritisi pemerintahan dan penyelenggaraan demokrasi Jokowi, tetapi belasan mantan Wakil Ketua KPK turun gunung untuk menyuarakan pesan dan pernyataan pada Presiden Jokowi. 

Menurut Laode Muhammad Syarif, makin mendekati Pemilu 2024, Jokowi makin tampak menyeleweng. 

Merasa tak bisa diam saja melihat kondisi Indonesia saat ini, akhirnya 15 eks KPK tersebut turun untuk memberikan pesan dan mengingatkan. 

Hal tersebut diungkapkan olehnya dan ke 14 orang eks pimpinan KPK lainnya, di Gedung C1 KPK, Jakarta. Selain Laode M Syarif, mantan eks KPK lainnya terdiri dari Basaria, Erry Riyana Hardjapamekas, Amien Sunaryadi, M Busyro Muqoddas, Adnan Pandu Praja, dan Taufiequrachman Ruki. 

Ada juga Mas Achmad Santosa, Abraham Samad, Waluyo Bibit Samad Rianto, Chandra M Hamzah, Mohammad Jassin, Haryono Umar dan Zulkarnain.  

“Karena makin hari mendekat (Pemilu 2024), makin tampak juga penyelewengan, dan penyalahgunaan itu. Oleh karena itu, sebagai orang tua, yang tua-tua ya, aku muda saja, merasa masa kami diam saja untuk melihat kondisi yang seperti ini. Oleh karena itu, maka keluar pernyataan ini,” kata Laode, Senin (5/1/2024).

Laode juga menambahkan jika pesan yang disampaikan oleh eks pimpinan KPK ini bukan hanya untuk pemerintahan Jokowi namun juga untuk pemerintahan yang akan datang. 

“Pesannya bukan hanya pada eksisting government, tetapi juga pada pemerintahan yang akan datang,” kata Laode.

Laode bahkan menambahkan jika Presiden seharusnya bisa menjadi seorang panglima pencegahan dan pemberantasan korupsi. 

“Pak Erry tadi jelas mengatakan presiden yang harus kita pilih itu adalah Presiden yang harus mau menjadi panglima pencegahan, dan pemberantasan korupsi,” sambungnya.

Tak hanya itu saja, Basaria juga mengingatkan Jokowi serta para penyelenggara negara untuk kembali berpegang pada standar moral serta etika dalam mengemban amanah. 

“Kami pimpinan KPK periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2019, mengimbau agar Presiden dan seluruh Penyelenggara Negara untuk kembali berpegang teguh pada standar moral dan etika,” kata Basaria di Gedung KPK lama, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2024).

Selain itu mereka juga mengingatkan Jokowi dan penyelenggara negara lainnya untuk menghindari konflik kepentingan karena mereka melihat bahwa Jokowi semakin kehilangan arah moral dan juga etika.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses