Tuturpedia.com – Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla mengaku sudah menonton film Dirty Vote dan mengatakan film ini hanya ungkap 25 persen kecurangan Pemilu 2024.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber pada Selasa (13/2/2024), selain sudah menonton film dokumenter berjudul Dirty Vote yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, Jusuf Kalla pun menuturkan jika data yang diberikan dalam film tersebut masih terlalu ringan.
Selain itu, belum mengungkapkan keseluruhan dugaan kecurangan yang terjadi.
Meski demikian, dia mengapresiasi fakta dan data yang sudah ditunjukkan dalam film Dirty Vote tersebut. Hal itu ia ungkapkan ketika ditemui di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).
“Tapi bagi saya, saya kira film itu masih ringan dibanding kenyataan yang ada dewasa ini, masih tidak semuanya. Mungkin baru 25 persen,” ucap Jusuf Kalla.
Lebih lanjut, JK sapaan akrab Jusuf Kalla, mengatakan jika film yang sempat viral di media sosial itu belum menampilkan dugaan kecurangan yang dinilai jauh lebih banyak lagi.
Adapun ia mengungkapkan dugaan kecurangan yang terjadi di daerah dan di desa dari mulai keterlibatan aparat yang memengaruhi masyarakat hingga penyalahgunaan bantuan sosial.
JK juga sempat menyinggung pihak lain yang diduga merasa marah walau baru diungkap sedikit dugaan kecurangan.
“Jadi, masih banyak lagi sebenarnya, yang jauh lebih banyak. Mungkin suasananya lebih sopanlah. Masih sopan masih bagi pihak lain masih marah apalagi kalau dibuka semuanya,” lanjutnya.
Kendati demikian, JK tetap memberikan apresiasi pada film yang dibintangi oleh tiga orang ahli hukum itu.
Sementara itu, sutradara dari film Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono mengatakan alasannya menayangkan film tentang kecurangan pemilu tersebut di masa tenang.
Ia berharap jika film Dirty Vote bisa menjadi tontonan reflektif serta edukasi bagi publik menjelang hari pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024) mendatang.
“Seyogianya Dirty Vote akan menjadi tontonan yang reflektif di masa tenang pemilu. Diharapkan tiga hari yang krusial menuju hari pemilihan, film ini akan mengedukasi publik serta banyak ruang dan forum diskusi yang digelar,” tutur Dandhy pada Minggu (11/2/2024).***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah