Indeks
News  

Usai Gempa Kabupaten Garut, BMKG Peringatkan Masyarakat Soal Potensi Longsor dan Banjir Bandang

Usai gempa Kabupaten Garut, BMKG beri peringatan untuk masyarakat. Foto: Laman BNPB.

Tuturpedia.com – Usai terjadinya gempa Kabupaten Garut berkekuatan magnitudo 6,2, BMKG meminta masyarakat waspadai adanya sejumlah potensi banjir dan longsor. 

Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. Meski meminta masyarakat untuk waspada, dia juga mengimbau untuk tenang. 

“Kepada masyarakat kami mengimbau untuk tenang, namun tetap waspada apabila turun hujan baik dengan intensitas sedang hingga lebat. Terutama masyarakat yang bertempat tinggal pada lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, ataupun pegunungan dan daerah aliran sungai, karena berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang,” ungkap Dwikorita di Jakarta, Minggu (28/4).

Kepala BMKG ini mengungkapkan kemungkinan lereng-lereng menjadi retak dan rapuh, terlebih apabila diguyur air hujan yang meresap.

Resapan air hujan ini dapat mendorong massa tanah dan atau batuan hingga akhirnya menjadi berdampak terjadinya longsor. 

DItambah lagi apabila curah hujan dengan intensitas yang lebat juga dapat memicu banjir bandang yang membawa material tanah, bebatuan hingga pepohonan. 

Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat dan juga pemerintah untuk selalu waspada akan adanya bencana yang mengikuti usai terjadinya gempa Kabupaten Garut bermagnitudo 6, 2 itu. 

Tak hanya itu, Dwikorita juga mengimbau masyarakat untuk tak menempati tempat tinggal atau bangunan yang sudah retak atau rusak akibat gempa. Ia meminta masyarakat untuk menempati tempat tinggal yang lebih aman dan kokoh. 

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah,” imbuhnya.

Sementara itu, Daryono selaku Kepala Pusat Gempa Nasional menyebutkan jika gempa Kabupaten Garut dan sekitarnya dengan kekuatan magnitudo 6,2 itu merupakan gempa utama. 

Menurutnya, gempa ini terjadi lantaran adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di Selatan Jawa Barat.

Gempa jenis ini biasanya disebut sebagai gempa dalam lempeng. Gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik.

Adapun episenter gempa terletak pada koordinat 839 derajat LS; 107, 11 derajat BT atau lebih tepatnya berlokasi di laut dengan jarak 156 KM arah Barat Daya Kabupaten Jawa Barat serta pada kedalaman 70 km. 

Sebelumnya, pihak BMKG juga memantau adanya aktivitas gempa susulan dengan magnitudo lebih kecil yakni 3,1 

“Gempa semalam adalah langsung gempa utama, kemudian amblas dan energi habis atau lepas total. Tidak ada gempa pembuka dan miskin susulan. Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo 3.1,” ungkap Daryono.

Diketahui sebelumnya, gempa bumi yang terjadi di Garut ini juga berdampak dan dirasakan di wilayah lain seperti Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI.

Bahkan gempa ini juga dirasakan sejumlah masyarakat di daerah Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Banyumas, Kebumen, Cilacap dan Purwokerto dengan skala intensitas III MMI. 

Daerah Bantul, Kulonprogo, Sleman, Trenggalek, dan Malang juga turut merasakan gempa ini namun dengan skala intensitas lebih kecil yakni II MMI.

Menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Operasi (pusdalops) BNPB, setidaknya ada sembilan kabupaten dan kota yang terkena dampak dari gempa ini. Adapun 10 wilayah ini meliputi sebagai berikut: 

  • Kabupaten Tasikmalaya
  • Kota Tasikmalaya
  • Kabupaten Sukabumi
  • Kabupaten Bandung Barat
  • Kabupaten Ciamis
  • Kabupaten Bandung
  • Kabupaten Pangandaran
  • Kabupaten Purwakarta
  • Kabupaten Sumedang

Akibat lainnya, 4 orang mengalami luka-luka, sedang ada sebanyak 27 kepala keluarga (KK) terdampak dari gempa ini. 

Jumlah warga yang terdampak paling banyak dari tempat ini berada di Kabupaten Garut dengan rincian 3 orang mengalami luka, 4 KK terdampak.

Sedang di Kabupaten Tasikmalaya, 1 orang mengalami luka dan 8 KK terkena dampak. Selain di wilayah kabupaten, Kota Tasikmalaya juga ikut kena imbas dari gempa, ada 5 KK yang terdampak.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version