Jateng, Tuturpedia.com – Usai melakukan pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Arief Rohman-Sri Setyorini (ASRI) berziarah ke makam Pangeran Suro Bahu Abdul Rohim atau disebut Sunan Pojok.
Pantauan awak media di lokasi pada Rabu (28/8/2024) sore, tampak bakal calon orang nomor satu dan dua di kota dengan julukan penghasil minyak serta jati ini tiba sekitar pukul 17.00 WIB. Kedatangannya pun disambut hangat oleh penjaga makam.
Bahkan, penjaga makam turut mengantarkan Arief Rohman bersama Sri Setyorini untuk melakukan penaburan bunga ke makam Sunan pojok. Setelah itu dilanjutkan dengan doa bersama.
Seusai melakukan ziarah, keduanya kembali meninggalkan makam Sunan Pojok untuk melanjutkan ziarah ke sejumlah makam penggede-penggede Blora di wilayah Ngadipurwo.
Tentang Makam Sunan Pojok
Terlepas dari itu, dilansir dari berbagai sumber, makam Sunan Pojok merupakan tempat wisata religi sekaligus sejarah yang ada di Kota Blora.
Sunan Pojok ialah ulama yang pertama kali menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat di Blora. Namanya amat melegenda dan dihormati oleh masyarakat setempat.
Makam Sunan Pojok terletak di jantung Kota Blora, tepatnya di sebelah selatan Alun-alun Blora. Di komplek, di halaman sebelum bangunan utama terdapat 17 makam. Dalam bangunan utama terdapat satu makam berpagar khusus yang merupakan makam Sunan Pojok.
Di sekelilingnya masih ada 7 makam para putra dan keluarga dekat, seperti Pangeran Joyodipo dan Pangeran Joyokusumo serta makam lainnya.
Berdasarkan data-data yang diperoleh, di lokasi inilah diperkirakan tempat awal Pemerintahan Kabupaten Blora.
Sehingga bisa digambarkan asal mula Kabupaten Blora, diketahui tokoh Sunan Pojok adalah Pangeran Suro Bahu Abdul Rohim, yang merupakan seorang perwira dari Mataram dan berhasil memadamkan kerusuhan di pesisir utara Tuban.
Sekembalinya dari Tuban, ia jatuh sakit dan meninggal dunia di Desa Pojok (Blora). Lalu oleh putranya dipindahkan ke tempat saat ini. Karena itulah ia dikenal sebagai Pangeran Pojok.
Makam itu sampai saat ini masih dipelihara dan dihormati oleh masyarakat. Berkat jasa Pangeran Pojok, putranya yang bernama Java Dipa diangkat sebagai Bupati Blora pertama (Dinasti Surobahu Abdul Rohim).
Setelah wafat, kemudian digantikan putranya Java Wirya, lalu Java Kusumo yang keduanya setelah wafat dimakamkan di tempat makam Pangeran Pojok Kauman.
Makam Sunan Pojok dibangun dengan gapura utama menghadap timur disertai model bangunan Mataram Kuno, joglo besar, dan pagar keliling menggunakan batu bata klasik.
Makam ini sering diziarahi oleh masyarakat pada malam Jumat Pon. Sedangkan haulnya diadakan pada bulan Sura (Muharam).***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Annisaa Rahmah