banner 728x250

Upayakan Usaha Tani Berkelanjutan, Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi Penghitungan Break Even Point ke Kelompok Tani Sidodadi

Pemaparan penghitungan Break Even Point ke Kelompok Tani Sidodadi untuk usaha tani. Foto: Dok. Ixora F
Pemaparan penghitungan Break Even Point ke Kelompok Tani Sidodadi untuk usaha tani. Foto: Dok. Ixora F
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pada Kamis (1/8/2024) telah dilaksanakan program kerja monodisiplin “Edukasi Penghitungan Break Even Point (BEP)” oleh Ixora Findlayana dari Program Studi Agribisnis selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Kelompok Tani Sidodadi serta diselenggarakan di Dusun Menayu, Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Tujuan dari diadakannya program edukasi ini supaya para petani mampu menentukan volume produksi atau penjualan dengan tepat dan konkret, tidak hanya perkiraan belaka.

Selain itu, BEP juga memudahkan petani dalam mengetahui keadaan keuangan usaha tani yang dijalankan serta sebagai pertimbangan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Pada awal program edukasi, diawali dengan perkenalan diri kemudian pemaparan mengenai pengertian BEP.

Break Even Point (BEP) merupakan situasi ketika hasil usaha tani yang diperoleh sama dengan modal usaha tani yang dikeluarkan. Pada kondisi seperti ini, usaha tani yang dilakukan tidak memberi keuntungan maupun kerugian bagi pelaku usaha tani.

Setelah diberikan penjelasan mengenai pengertian BEP, dilanjutkan dengan pemaparan manfaat dan komponen dari BEP. Diketahui komponen BEP terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, harga jual per unit, jumlah produksi.

Para petani juga diberikan penjelasan tentang jenis beserta rumus BEP, yang terdiri dari BEP unit dan BEP Rupiah (biasa juga disebut BEP harga).

Lebih lanjut, Ixora juga memberikan contoh penghitungan BEP agar memudahkan petani dalam memahami materi yang diberikan.

Setelah sesi pemaparan materi selesai, para petani dipersilakan untuk bertanya dan menyampaikan keresahannya yang berkaitan dengan materi.

Pada sesi ini, para petani sangat antusias dalam menuturkan pertanyaannya, menyampaikan praktik pertanian yang mereka lakukan, hingga menceritakan keluh kesahnya.

Di akhir acara, Ixora juga mendapatkan berbagai bahan evaluasi serta saran yang membangun untuk menyusun program di masa yang akan datang.***

Penulis: Ixora F (KKN Tim II Undip 2024)

Editor: Annisaa Rahmah