banner 728x250

Upayakan Transformasi Pelayanan Holistik, Mahasiswa Kebidanan STIKES Telogorejo Gelar Seminar Nasional 

Seminar nasional mahasiswa kebidanan STIKES Telogorejo. Foto: Dokumentasi Tuturpedia (Rizal Akbar)
Seminar nasional mahasiswa kebidanan STIKES Telogorejo. Foto: Dokumentasi Tuturpedia (Rizal Akbar)
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Telogorejo, Kota Semarang, Jawa Tengah menggelar kegiatan seminar nasional mahasiswa kebidanan pada Jumat, 17 Mei 2024, pagi tadi.

Kegiatan yang bertema “Transformasi Pelayanan Kebidanan Menuju Wanita Cerdas dengan Pendekatan Holistik yang Berintegrasi” tersebut adalah tugas kampus setiap semester akhir bagi mahasiswa kebidanan.

Berdasarkan pantauan Tuturpedia.com, peserta sudah hadir di lokasi kegiatan yakni Auditorium Gedung Lama STIKES Telogorejo Semarang sejak pukul 08.00 WIB.

Kegiatan Seminar Nasional ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars STIKES Telogorejo Semarang yang dilanjutkan dengan sambutan oleh Wakil Ketua 1 STIKES Telogorejo Semarang, Ns. Ismonah, M.Kep, Sp.MB.

TUTURPEDIA - Upayakan Transformasi Pelayanan Holistik, Mahasiswa Kebidanan STIKES Telogorejo Gelar Seminar Nasional 
Seminar nasional mahasiswa kebidanan STIKES Telogorejo. Foto: Dokumentasi Tuturpedia (Rizal Akbar)

Dalam sambutannya, Ismonah mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada panitia yang telah berhasil menyelenggarakan acara seminar nasional kebidanan ini.

“Saya ucapkan selamat bagi panitia yang sudah berhasil menggelar acara ini. Semoga ke depannya acara ini dapat terus dikembangkan,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan seminar nasional ini sangat cocok untuk pengoptimalan pelayanan kebidanan bagi masyarakat, sebab tema yang diambil ini sangat cocok dengan fenomena yang terjadi di Indonesia seputar transformasi kesehatan.

“Adanya riset dan pengembangan teknologi yang diciptakan tenaga kesehatan tentunya akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Maka tema holistik ini adalah tema yang tepat dan cocok sebab mengikuti keadaan yang terjadi sekarang,” tambah Ismonah.

Sementara itu, Desi Soraya, S.Tr.Keb, M.Keb selaku pembimbing kegiatan seminar nasional kebidanan ini menyampaikan bahwa kegiatan ini perdana dilakukan di jurusan kebidanan STIKES Telogorejo Semarang.

“Kegiatan seminar nasional ini merupakan target kami dari prodi di mana mahasiswa wajib mengadakan seminar nasional. Karena mereka pembuka awal, jadi kami ingin membuat gebrakan baru,” ujar Soraya, sapaan akrab Desi Soraya kepada Tuturpedia.com.

“Beberapa prodi (program studi) yang lain sudah menjalankan kegiatan seminar nasional, nah bagi kami ini merupakan kesempatan perdana,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Soraya menuturkan tema yang diambil dalam kegiatan ini dirasa sangat cocok dengan kondisi masyarakat dewasa ini.

“Tema kegiatan ini kami ambil karena di masyarakat pasti memanfaatkan teknologi. Sudah banyak masyarakat yang memilih saat mempersiapkan kehamilan dan kelahiran, mereka sudah mulai mengenal pelayanan holistik, sehingga saat terjadi perubahan mereka sudah siap,” jelas Soraya.

Ia juga mengatakan bahwa untuk pengalaman perdana, ia mengapresiasi langkah yang dilakukan mahasiswa kebidanan STIKES Telogorejo Semarang.

“Secara pengalaman ini memang pengalaman perdana sebagai panitia, sebelumnya mereka sudah pernah ikut kegiatan seminar nasional namun baru sebagai peserta,” katanya.

“Di tahun ini, karena kami merasa mampu, jadi kami mengadakan kegiatan seminar nasional ini,” lanjutnya.

Secara keseluruhan, ucap Soraya, mahasiswa program studi kebidanan STIKES Telogorejo Semarang merupakan perempuan, hal ini tentunya menjadi tantangan dan gebrakan bagi pihaknya untuk menggelar kegiatan berskala nasional.

“Kalau di prodi kami ini semuanya perempuan Mas, jadi kami ingin membuat gebrakan bahwa walaupun prodi kami yang isinya perempuan tapi bisa membuat kegiatan seminar nasional,” bebernya.

Sejalan dengan Soraya, ketua panitia kegiatan seminar nasional kebidanan, Pebriska Viky Agalara menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah pelatihan soft skill yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa setelah lulus.

“Harapannya nanti setelah lulus kita tidak hanya bisa kerja tapi juga bisa mandiri dan bisa bekerja sama dalam tim, karena di seminar ini kami dididik soft skill juga,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi mengenai tema, Pebriksa menyampaikan bahwa tema ini adalah respons dari perkembangan zaman yang semakin maju dan modern.

Kemajuan zaman ini, kata Pebriska, merupakan peluang bagi perempuan khususnya bagi mahasiswa kebidanan agar memiliki wawasan yang luas dan tidak terbatasi dengan perspektif lama.

“Jadi kegiatan ini itu ingin menumbuhkan dan mengajak perempuan agar berpikir maju ke depan,” tuturnya.

Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri oleh tiga orang pembicara yakni: Agnes Isti Harjanti, S.SI.T.,M.Kes (Kaprodi S-1 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang) yang menjelaskan seputar inovasi pelayanan praktik kebidanan holistik berbasis teknologi, Nurul Jannah, M.TR.KEB, CL, CTNLP (Pimpinan LKP Jannah Holistic Care Indonesia/JHOCI) yang mengisi materi strategi peningkatan kreativitas pelayanan kebidanan dengan pengembangan pelayanan holistik, serta BDN. Tri Utami Sari, S.SI.T., CSMT (Owner PMB Tri Utama Sari) yang menyampaikan soal strategi penerapan kebidanan holistik.

Tercatat, ada 161 peserta yang mengikuti kegiatan seminar nasional kebidanan ini, dengan rincian 131 hadir secara offline sedangkan 30 lainnya hadir melalui Zoom Meeting.

Peserta kegiatan seminar nasional ini berasal dari berbagai latar belakang dan daerah asal, ada yang merupakan mahasiswa kebidanan di kampus-kampus se-Indonesia, ada pula praktisi bidan yang sudah bekerja di pusat pelayanan kesehatan. Terkait dengan daerah, terdata ada peserta yang berasal dari Jepara, Sumatra, bahkan Nusa Tenggara Timur.***

Kontributor Kota Semarang: Rizal Akbar.

Editor: Annisaa Rahmah.