Tutuperdia.com – Akhir pekan yang mengesankan untuk pembalap Gresini Racing, Marc Marquez ketika Grand Prix Catalunya 2024 di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Minggu (26/5/2024).
Marc Marquez finis di posisi dua saat sprint hari Sabtu (25/5/2024) dan menempati urutan ketiga saat balapan pada keesokan harinya, hari Minggu.
Hasil yang memuaskan di Catalunya itu tidak didapatkan oleh Marquez dengan mudah, sebab ia harus berangkat dari posisi ke-14 usai tak lolos ke Q2.
Namun, dengan kecepatan dan tekadnya dalam menyalip para pembalap, membuat pembalap asal Spanyol ini memperoleh 25 poin.
Bersama Ducati alias Gresini pada musim ini, tentu juara dunia 8 kali ini tak ingin mengulangi kesalahan untuk memperebutkan kejuaraan dunia MotoGP.
“Saya tak ingin mengulanginya lagi, saya akan melakukan kesalahan pada suatu saat. Jika saya ingin bertarung untuk kejuaraan dunia, Anda harus memulai dari posisi dua terdepan, mereka (Jorge Martin dan Francesco Bagnaia) memiliki sesuatu yang lain,” ucap Marc Marquez, dilansir Tuturpedia dari Marca, Selasa (28/5/2024).
Hal itu memang perlu dilakukan, mengingat sesi latihan MotoGP sejak hari Jumat sudah diperhitungkan jadi penentuan untuk mengamankan posisi langsung ke Q2.
“Kami harus memulai dengan lebih baik di hari Jumat,” kata Marquez.
Di sisi lain, alasan mengapa Marquez terpaksa mulai dari posisi belakang lantaran dirinya tidak mempunyai informasi soal Ducati, berbeda dengan Jorge Martin dan Francesco Bagnaia.
“Saya jamin bahwa kami tidak sengaja memulai balapan dari belakang. Hari Jumat tanpa data Marc sebelumnya memang sulit,” terang crew chief Marquez, Frankie Carchedi.
Marc Marquez Akui Tiru Gaya Balap Bagnaia dan Martin
Sementara itu, Marquez yang baru saja mengendarai Ducati pada musim ini, harus berupaya menghilangkan gaya balap yang ia terapkan selama di Honda sebelumnya.
Marquez pun mengatakan jika dirinya melihat data Pecco atau sapaan akrab Francesco Bagnaia, sebagai sesama pembalap Ducati, pada hari Sabtu.
“Saya melihat data Pecco pada hari Sabtu. Ketika Anda memiliki pembalap yang cepat, Anda menirunya. Begitulah yang terjadi. Saya sudah terbiasa mengendarai Honda selama sepuluh tahun. Saya melihat gayanya dan saya mencoba meniru yang terbaik dari Jorge dan Pecco. Di setiap trek saya belajar sesuatu karena mereka sempurna, setelah lima tahun bersama motor ini,” tutur Marquez.
Rupanya, Martin juga meniru Marquez dalam berkendara. Hal ini diakui oleh runner up MotoGP 2023 dengan menuturkan bahwa tidak ada pembalap yang sempurna.
“Pembalap yang sempurna itu tidak ada. Bagnaia adalah yang terbaik dalam hal pengereman dan Marc adalah yang terbaik dalam hal memasuki tikungan. Di satu sisi lebih baik memiliki data, tapi di sisi lain lebih sulit untuk menang,” ujar Martin.***
Penulis: Annisaa Rahmah.