Blora, Tuturpedia.com — Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, melontarkan peringatan keras kepada pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Blora terkait pembayaran upah bagi para relawan dapur. Ia menegaskan bahwa upah harian relawan tidak boleh dibayar di bawah ketentuan, yakni antara Rp100.000 hingga Rp120.000 per hari.
Pernyataan tegas tersebut disampaikan Edy saat menghadiri kegiatan Bangga Kencana di Desa Galuk, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Sabtu (8/11/2025). Komitmennya tak main-main: ia akan mengawasi langsung pelaksanaan program, terutama agar tidak ada penyimpangan, khususnya dalam pemotongan upah.

“Upah relawan dapur itu ada ketentuannya, dibayar harian antara Rp100 ribu sampai Rp120 ribu. Itu dibayar menggunakan dana BGN 1032, dan sebagian dana 3000 untuk operasional, termasuk membayar 47 orang karyawan. Harapan saya jangan sampai dikurangi untuk gaji karyawan. Saya akan awasi jika ada yang dibayar di bawah itu,” tegas Edy.
Sinkronisasi Pusat-Daerah dan Dampak Ekonomi Lokal
Lebih lanjut, politisi asal Jawa Tengah ini menyoroti pentingnya sinkronisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Keberhasilan program yang bertujuan menanggulangi masalah gizi dan stunting di daerah, menurutnya, sangat bergantung pada dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Anak-anak Blora harus tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Itu dimulai dari gizi yang cukup bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi baru lahir. Kalau tidak dijaga, akan melahirkan generasi kurang gizi atau stunting,” ujarnya.
Program MBG, kata Edy, adalah strategi nasional untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Selain fokus pada gizi, program ini juga didorong untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah.
Program MBG Harus Berdampak Pada Ekonomi Lokal
Ada kenaikan anggaran besar, sekitar Rp525 miliar per tahun, dan uang tersebut harus bisa dinikmati oleh masyarakat Blora.
Edy juga mengkritik bahwa selama ini manfaat makanan bergizi lebih banyak dinikmati masyarakat perkotaan.
Ia menekankan agar pemerintah pusat dan daerah berjalan seiring untuk memastikan manfaat program benar-benar dirasakan oleh masyarakat kurang mampu, terutama di daerah terpencil dan pedesaan yang dekat hutan yang sering kali belum tersentuh
















