Tuturpedia.com – Ulama asal Indramayu, KH Syakur Yasin atau akrab disapa Buya Syakur, meninggal dunia di Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (17/1/2024) pukul 02.00 WIB dini hari.
Kabar duka Buya Syakur ini salah satunya disampaikan oleh Bupati Indramayu, Nina Agustina, melalui akun Instagramnya @ninagustina1708.
Nina mengatakan, Buya Syakur adalah sosok alim ulama sekaligus guru yang memiliki peran penting dalam menyiarkan Islam di Indramayu.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Duka cita mendalam atas wafatnya Prof. Dr.Kh. Abdul Syakur Yasin (Buya Syakur). Beliau merupakan ulama besar pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu. Almarhum adalah sosok guru yang memberikan cahaya keislaman bagi kita semua di Indramayu,” tulis Agustina.
“Beberapa kali saya bertemu dengan beliau dan beliau sangat mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah Kabupaten Indramayu. Semoga warisan baktinya menerangi perjalanannya menuju tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu Wa taala. Aamiin Yaa Robbal Alamiin,” sambungnya.
Segenap tokoh juga memberikan ucapan belasungkawa kepada Buya Syakur, salah satunya capres Ganjar Pranowo. Melalui media sosial X, Ganjar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Buya Syakur.
“Innalillahi wa innailaihiroji’un. Sosok ulama sekaligus cendekiawan bersahaja yang pemikirannya melintasi zaman. Kita berdoa semoga seluruh amal ibadahnya diterima dan mudah-mudahan seluruh kebaikan beliau bisa mengantarkan beliau husnul khatimah. Selamat jalan Buya, terima kasih atas semua ilmu yang engkau sebarkan dalam setiap ceramahmu,” ungkap Ganjar melalui akun X @ganjarpranowo.
Buya Syakur Dikenal sebagai Ulama yang Cerdas
Dilansir Tuturpedia dari laman NU pada Rabu (17/1/2024), Buya Syakur wafat dalam usia 75 tahun. Dia lahir pada tahun 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Beliau dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu. Sosok Buya Syakur dikenal sebagai salah satu ulama karismatik, hangat, dan cerdas.
Buya Syakur diketahui pernah menempuh pendidikan belasan tahun di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.
Setelah itu, ia dikirim untuk belajar di sejumlah negara di Timur Tengah, mulai dari Irak, Suriah, Libya, Tunisia, hingga Mesir. Bahkan, sebelum kembali ke Tanah Air, Buya Syakur juga sempat menempuh pendidikan di Oxford, Inggris.
Hingga akhir hayatnya, ulama besar ini tetap konsisten menyiarkan ceramah Islami. Pengajiannya banyak diikuti oleh lintas kalangan, baik secara luring di pesantren asuhannya, Pondok Pesantren Cadangpinggan Kertasemaya, Indramayu, maupun secara daring melalui kanal YouTubenya.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah
